PurnaWarta – Seorang pendaur ulang sampah plastik di Filipina mengubah botol, sachet sekali pakai, dan bungkus makanan ringan yang menyumbat sungai dan merusak pantai menjadi bahan bangunan. REUTERS/Eloisa Lopez
Perusahaan Plastic Flamingo mengumpulkan sampah kemudian membentuknya menjadi tiang dan papan yang disebut “eco-lumber” yang dapat digunakan untuk pagar. REUTERS/Eloisa Lopez
Perusahaan mengklaim telah mengumpulkan lebih dari 100 ton sampah plastik hingga saat ini. REUTERS/Eloisa Lopez
Sekitar 80 persen plastik berasal dari sungai-sungai di Asia, dan Filipina menyumbang sepertiga dari total itu, menurut laporan terbaru Our World in Data dari Oxford University. REUTERS/Eloisa Lopez
Para pekerja terus berusaha mendaur ulang sampah plastik di tengah pandemi Covid-19. Jumlah sampah plastik meningkat saat pandemi. REUTERS/Eloisa Lopez
Sekitar 300 juta ton sampah plastik diproduksi setiap tahun, menurut Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa. REUTERS/Eloisa Lopez