PurnaWarta – Ketika krisis Lebanon melanda, yang memiskinkan banyak orang, Karl Karam dan Jihad Farah beralih memproduksi kunyit untuk menemukan alasan tetap tinggal di negara tersebut. Ide mengembangkan saffron pun tercetus dari pemikiran Karam. (Issam Abdallah).
“Kami sudah banyak mendengar tentang pertanian, tapi kami tidak familiar dengan itu. Ada ide saffron yang dimulai pada 2017 sebagai mimpi. Ide di balik proyek ini adalah untuk memperkenalkan budidaya ini ke beberapa komunitas agar masyarakat menjadi mitra kami dalam penanaman kunyit dan persiapannya,” jelas Karam. (ssam Abdallah).
Ia berdiri di dekat lahan seluas satu hektar meter persegi yang ditanami bunga-bunga kecil berwarna ungu. Dari benang merah mereka, yang disebut stigma, rempah-rempah yang kaya dari Saffron – disebut emas merah – dibuat. (Issam Abdallah).