PurnaWarta – Pada 15 April lalu, demonstran membakar bus polisi sebagai bentuk protes karena politisi kontroversial Rasmus Paludan diizinkan dan mendapat perlindungan saat membakar Al-Quran di kota Linkoping, Swedia. (Kicki Nilsson/ TT News Agency/via REUTERS)
Berdasar laporan yang dikutip dari Anadolu, kota Linkoping tersebut memiliki banyak penduduk yang menganut agama Islam, sehingga aksi Rasmus Paludan pun menyulut emosi. (Kicki Nilsson/ TT News Agency/via REUTERS)
Demonstrasi tak berhenti di hari itu dan kemudian merambah ke kota lain. Akibat kerusuhan yang terjadi pada Jumat, sembilan polisi luka-luka. (Kicki Nilsson/ TT News Agency/via REUTERS)
Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson buka suara terkait insiden tersebut. Menurutnya semua orang di Swedia boleh mengekspresikan pendapat, baik berselera baik atau buruk, asalkan tidak menggunakan kekerasan. (Kicki Nilsson/ TT News Agency/via REUTERS)