PurnaWarta – Kekeringan di Pegunungan Andes, Peru, membuat sengsara kawanan alpaka, semacam mamalia penghasil wol dari keluarga unta berbentuk seperti domba. (Photo by Juan Carlos CISNEROS / AFP)
Badan cuaca nasional Peru, Senamhi, menggambarkan kekeringan November sebagai “salah satu [bulan] terkering dalam 58 tahun terakhir di berbagai stasiun cuaca di wilayah Andes”, yang diperburuk oleh fenomena cuaca lepas pantai La Nina di tengah Samudera Pasifik. (Photo by Juan Carlos CISNEROS / AFP)
Yang paling terpukul adalah warga pribumi di desa di Arequipa dan Puno, daerah pegunungan dengan ketinggian 4.200 meter di atas permukaan laut, yang mendapat hasil panen buruk dan kematian ternak Alpaka mereka. (Photo by Juan Carlos CISNEROS / AFP)
Media lokal melaporkan kekeringan membuat ratusan alpaka crias atau bayi alpaka serta domba mati tahun ini. Selain itu, danau-danau mengering dengan dasar lumpur yang terlihat retak. (Photo by Juan Carlos CISNEROS / AFP)