PurnaWarta – Rencana pelarangan pelihara hewan dicantumkan dalam Rancangan Undang-Undang Perlindungan Hak Publik Terhadap Hewan yang diperkenalkan pada November. (Photo by ATTA KENARE / AFP)
Perempuan Iran yang memelihara anjing kesayangan terancam tak boleh lagi pelihara anjing-anjingnya karena UU Perlindungan Hak Publik Terhadap Hewan. (Photo by ATTA KENARE / AFP)
Aturan pelarangan untuk memelihara hewan juga melarang kegiatan impor, pemeliharaan, perkembangbiakan, jual-beli, pengangkutan, berjalan-jalan, dan tinggal bersama hewan liar, eksotis, serta berbahaya. (Photo by ATTA KENARE / AFP)
Pelarangan hewan seperti anjing dan babi juga mendasarkan aturan itu pada syarita Islam yang menganggap anjing dan babi najis. (Photo by ATTA KENARE / AFP)
Menurut AFP, daftar binatang yang dilarang dalam aturan itu ialah buaya, kura-kura, ular, kadal, kucing, tikus, kelinci, anjing, monyet, dan hewan ‘kotor’ lainnya. (Photo by ATTA KENARE / AFP)
Jika disahkan menjadi Undang-Undang, masyarakat dapat dikenai denda yang setara dengan sepuluh sampai 30 kali upah kerja minimum bulanan, yang mana sekitar sekitar 87 euro (Rp1,4 juta) dan kehilangan hewan peliharaan mereka. Rencana aturan itu mengundang kritik para pecinta hewan peliharaan di Iran. (ATTA KENARE / AFP)