Purna Warta – Dengan menggunakan dua kipas angin yang ia ambil dari pasar bekas dan dipasang pada beberapa kabel, seorang remaja bernama Hussam Al-Attar telah menciptakan sumber listriknya sendiri untuk menerangi tenda tempat ia dan keluarganya tinggal setelah menjadi pengungsi akibat serangan Israel di Gaza.
Sebagai pengakuan atas kecerdikannya, orang-orang di sekitar tenda kamp memberinya julukan: Newton dari Gaza. “Mereka mulai memanggil saya Newton-nya Gaza karena kemiripan antara saya dan Newton,” kata Al-Attar, yang terlihat dan terdengar muda pada usia 15 tahun.
Dia mengatakan dua percobaan pertamanya gagal dan butuh beberapa saat baginya untuk mengembangkan sistem hingga dia berhasil pada percobaan ketiga.