PurnaWarta – Sejumlah anggota mencating batik khas Betawi di Koperasi Konsumen Batik Betawi di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Senin (30/8). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.)
Menurut pengurus, meskipun dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) anggota tetap berkarya sebagai bentuk melestarikan budaya Betawi. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.)
Batik Betawi memang tak sepopuler dengan batik daerah lainnya seperti Pekalongan atau Solo. Namun batik Betawi juga memiliki beragam makna dan filosofi. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.)
Menurut Ketua Batik Betawi Terogong, batik Betawi bercirikan pada peninggalan atau simbol kebetawian seperti ondel-ondel, penari Betawi, atau tanaman langka yang pernah ada di Jakarta. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.)
Batik Betawi terbagi menjadi dua jeni, cap dan tulis. Pengerjaannya pun tak berbeda dengan batik dari daerah lain. Meski tak sepopuler batik lainnya, batik Betawi kini mulai diminati sebagai salah satu cendera mata kebudayaan dari Jakarta. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.)