PurnaWarta – Ratusan kapal keruk penambang emas ilegal berjajar di Sungai Madeira, anak Sungai Amazon pada Kamis (25/11) lalu. (AP Photo/Edmar Barros).
Pemandangan dan penambangan ilegal dilaporkan mulai marak terjadi di tempat itu pada awal bulan ini setelah muncul isu ada kandungan emas besar di sungai itu. (AP Photo/Edmar Barros).
Seorang penambang bercerita ia dan teman-temannya bisa menghasilkan satu gram emas per jam di sana. (AP Photo/Edmar Barros).
Para pemerhati dan pencinta lingkungan menuntut tindakan supaya aktivitas ilegal itu segera dihentikan. Pasalnya, aksi itu bisa merusak linkungan. (AP Photo/Edmar Barros).
Seorang aktivis Greenpeace yang berbasis di Amazon Danicley Aguiar mengatakan potensi kerusakan alam itu bisa terjadi akibat luasnya operasi penambangan ilegal di daerah itu. (AP Photo/Edmar Barros).
Ia mengatakan sering melihat penambangan ilegal emas seperti yang terjadi di Amazon. Tapi, yang terjadi di Amazon ini skalanya cukup besar dan mengkhawatirkan. “Ini seperti kondominium pertambangan kapal keruk menempati hampir seluruh sungai,” katanya. Aguiar menambahkan ia telah bekerja di Amazon selama 25 tahun. Ia lahir di sana dan telah melihat banyak hal mengerikan dan menghancurkan di Amazon, seperti penggundulan hutan dan penambangan ilegal. Tetapi, pemandangan emas ilegal yang terjadi kali ini semakin membuatnya miris. Ia merasa seolah-olah Amazon telah didorong ke dalam spiral kehancuran karena semua dilakukan tanpa aturan. (AP Photo/Edmar Barros).