PurnaWarta – Usaha keripik tempe rumahan menghadapi tekanan dari mahalnya harga minyak goreng dan kedelai beberapa waktu terakhir. Seorang pekerja tengah mempersiapkan tempe untuk dijadikan keripik. Harga minyak goreng masih tinggi apabila dibandingkan tahun lalu, meski trennya sudah mulai melandai. (Photo by BAY ISMOYO / AFP)
Para pekerja menggoreng tempe yang diiris tipis-tipis untuk dijadikan keripik. Harga minyak goreng di pasaran internasional menanjak tak lepas dari imbas perang Rusia-Ukraina yang meletus sejak 25 Februari lalu. (Photo by BAY ISMOYO / AFP)
Rusia dan Ukraina merupakan dua negara pemasok gandum dan biji-bijian, termasuk biji bunga matahari. Perang kedua negara mengganggu rantai pasok global yang membuat harga komoditas tersebut melesat. (Photo by BAY ISMOYO / AFP)
Tingginya harga gandum dan biji-bijian menambah beban pengusaha kecil, termasuk pemilik usaha keripik tempe.Pemilik usaha keripik tempe rumah menata hasil produksinya. Pemerintah sempat melarang ekspor sawit dan minyak goreng untuk memastikan pasokan minyak goreng dalam negeri aman dan menurunkan harganya. (Photo by BAY ISMOYO / AFP)