Kota Namie, Fukushima, Jepang, bisa tersenyum lebar kembali sekitar 11 tahun setelah bencana nuklir akibat hantaman tsunami. (Kim Kyung-Hoon)
Warga di wilayah tersebut sejak lama banyak yang menjadi petani. Akibat insiden reaktor, tak ada yang mau menerima pasokan beras dari sana lantaran takut dengan isu radiasi.
Para petani di Namie, yang cuma berjarak 4 km dari PLTN Fukushima Dai-ichi, mulai bangkit saat perusahaan Biomass Resin Fukushima datang dan mendirikan pabrik pada November 2022.
Perusahaan asal Tokyo itu menjadi pembeli beras tetap warga Namie. Bukan untuk jadi bahan pangan. Beras tersebut diolah perusahaan untuk menjadi bijih atau butiran plastik.
Itu merupakan bahan baku pembuatan sendok, garpu, wadah makanan plastik rendah karbon di jaringan restoran, kantong plastik di kantor pos, hingga suvenir di bandara di Jepang.