PurnaWarta – Pulau Rakun (Racoon Islands) dengan hewan endemiknya, pelikan coklat ikut terdampak perubahan iklim. Jumlah pulau yang ditinggali pelikan coklat menyusut dari 15 menjadi enam karena tenggelam akibat permukaan air laut yang naik. (AP Photo/Gerald Herbert)
Pulau-pulau yang hilang itu mengancam salah satu cerita konservasi tersukses yang pernah ada. Pasalnya, konservasi di sana berhasil membawa pelikan coklat kembali setelah dinyatakan hampir punah karena pestisida DDT. (AP Photo/Gerald Herbert)
Otoritas setempat sudah melakukan beberapa tindakan antisipasi. Salah satu bagian dari Pulau Rakun kini dikelilingi semacam tanggul buatan untuk memecah gelombang. Di Pulau Rakun, erosi merupakan proses alamiah dan selama ribuan tahun pulau yang menjadi penahan muncul dan tenggelam. (AP Photo/Gerald Herbert)
Ilmuwan dari University of Louisiana, Jimmy Nelson menyesalkan kegagalan menjaga habitat pelikan coklat di Pulau Rakun. Padahal, populasi burung pelikan coklat sudah menunjukkan tanda kepulihan setelah hampir punah.(AP Photo/Gerald Herbert)
Berubahnya lanskap Pulau Rakun ikut disesalkan warga lokal, Theresa Dardar. “Rawa-rawa ini, saya terbiasa mengitarinya bersama kakek. Saya bisa menggapai dan kemudian mengambil rerumputan di pulau yang berada di kedua sisi perahu kami. Sekarang, lihat betapa lebarnya ini dan datarannya telah tidak ada,” ujar Theresa. (AP Photo/Gerald Herbert)