Purna Warta – Pemandangan perahu berlayar di Sungai Solimoes, Negara Bagian Amazonas, Brasil, yang menyusut buntut kekeringan, Rabu (4/10). Otoritas setempat menyebut wilayah hutan hujan Amazon menghadapi kekeringan parah yang bisa berdampak pada sekitar 500 ribu orang hingga akhir tahun ini.
Kekeringan ini langsung berdampak terhadap sejumlah sungai di kawasan Amazon. Selain Solimoes, Sungai Manaus mengalami nasib serupa. Ketinggian air sungai berada pada 16,7 meter per Selasa (3/10), turun 6 meter ketimbang hari yang sama tahun lalu. Ketinggian air terendah tercatat pada 24 Oktober 2010, yakni 13,6 meter.
Masalahnya, penduduk lokal bergantung pada transportasi sungai. Walhasil, banyak warga yang kesulitan mengakses makanan dan air. Kekeringan juga berdampak pada nelayan, mata pencaharian bagi banyak masyarakat di tepi sungai Amazon. Jangan lupa, ratusan lumba-lumba pun mati terdampar buntut kekeringan ini.