PurnaWarta – Christopher Nadareski, peneliti di Departemen Perlindungan Lingkungan New York City, menggenggam satu dari empat anak elang Peregrine yang tersisa di ‘hutan pencakar langit’ itu. Ia memberi elang itu pita identifikasi di kakinya. (John Minchillo)
Petugas pun membuatkan sarang khusus buat Peregrine di samping Jembatan Bayonne, Staten Island, New York, Selasa (30/5). Tujuannya, menyediakan tempat aman bagi perkembangbiakan burung sekaligus melindungi pekerja pemeliharaan dari keagresifannya.
Populasi elang Peregrine turun ke titik amat rendah akibat penggunaan dichlorodiphenyltrichloroethane (DDT) dan pestisida lainnya sejak 1989.
Hingga kini, lebih dari 200 anak elang menetas di fasilitas-fasilitas itu di sarang dekat jembatan Bayonne, Goethals, George Washington, hingga Outerbridge Crossing.