Tehran, Purna Warta – Kepala Kantor Industri Kendaraan MIMT Abdollah Tavakoli mengatakan pada hari Sabtu (25/11) bahwa output kendaraan di Iran telah mencapai lebih dari 122.000 unit dalam sebulan hingga akhir November.
Tavakoli mengatakan output meningkat lebih dari 30% dibandingkan November tahun lalu.
Dia mengatakan bahwa produksi kendaraan Iran telah mencapai total hampir 750.000 unit dalam delapan bulan hingga akhir November, naik sekitar 15% dibandingkan Maret-November 2021.
Pejabat itu mengatakan laju pertumbuhan produksi kendaraan di Iran telah dipercepat pada Juni setelah produsen memutuskan untuk mempercepat penyelesaian mobil yang belum selesai.
Angka oleh Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA) yang diterbitkan awal pekan ini menunjukkan bahwa produksi mobil di Iran telah melonjak 31,2% YoY dalam sembilan bulan hingga September 2022 mencapai total 949.817 unit.
Angka tersebut berarti Iran adalah produsen mobil terbesar ke-10 di dunia pada Januari-September berdasarkan data dalam tabel peringkat ACEA.
Analis industri mengatakan sanksi yang dijatuhkan oleh AS terhadap Iran pada 2018 menyebabkan ledakan di sektor manufaktur mobil negara itu karena perusahaan otomotif secara bertahap mendominasi pasar domestik yang ditinggalkan oleh merek asing utama.
Itu terjadi karena sanksi juga memaksa pembuat mobil Iran untuk memulai manufaktur lokal dengan suku cadang yang mereka gunakan diimpor dari negara lain.