Purna Warta – Perusahaan keamanan siber Kaspersky memberi peringatan soal ancaman Dark AI atau kecerdasan buatan yang bertujuan untuk merancang kejahatan digital. Kecerdasan buatan saat ini makin marak dimanfaatkan oleh peretas untuk melakukan serangan siber. Bentuknya beragam, mulai dari penipuan secara online bahkan hingga spionase yang melibatkan informasi-informasi rahasia suatu negara.
Baca juga: Menu Sarapan yang Rekomendasi untuk Mengontrol Gula Darah
Kepala Tim Riset Analisis Global Kaspersky untuk META dan APAC, Sergey Lozhkin, menjelaskan kalau Dark AI menggunakan model bahasa besar (large language model/LLM) yang dioperasikan tanpa pengawasan khusus dan tanpa perangkat aturan tertentu.
Contoh Dark AI yang saat ini sedang populer adalah Black Hat GPT yang telah dimodifikasi sedemikian rupa untuk kejahatan digital. Selain itu, Dark AI lain muncul sejak tahun 2023 yang meliputi WormGPT, DarkBard, FraudGPT, dan Xanthorox.
Beberapa contoh tadi amat luwes untuk melancarkan kejahatan digital seperti penipuan, peretasan, dan operasi siber otomatis lainnya. Menurut Kaspersky, kelompok yang memanfaatkan Dark AI bukan individu-individu melainkan kelompok kriminal. Bukan hanya kelompok biasa, ada kecenderungan pemanfaatan Dark AI digunakan untuk operasi siber yang rumit. Apa yang Kaspersky temukan ternyata senada dengan laporan dari OpenAI yang mengklaim telah memblokir lebih dari 20 aktivitas tidak biasa yang terindikasi memanfaatkan platform mereka untuk tujuan kejahatan siber.
Baca juga: Ciri-Ciri Obesitas yang Berbahaya untuk Tubuh
Dalam menjalankan modus operandinya, kelompok kriminal ini pun membungkus identitas palsu mereka dengan cukup rapi. Mereka bahkan dapat berkontak secara real-time dengan korban dan merancang konten-konten mereka dalam berbagai bahasa untuk bisa menembus filter keamanan konvensional.
Hal yang menjadi kunci masalah menurut Lozhkin adalah bahwa AI ini tidak memiliki set moral dan etika untuk membedakan baik buruk intensi dari prompt yang diberikan. Kecerdasan buatan hanya punya orientasi utama untuk mematuhi perintah.