Sejarah Kepausan Katolik Roma (part 3)

PurnaWarta – Meskipun banyak kisah diawal-awal periode kepausan terdapat banyak para paus yang terselubung dalam kegelapan. Para sejarawan setuju bahwa para uskup Roma dipilih dengan cara yang sama seperti uskup lainnya – yaitu, dipilih oleh para klerus dan orang-orang di daerah itu (meskipun ada beberapa bukti bahwa beberapa uskup para uskup awal melakukan penunjukkan langsung penerus mereka). Namun, pemilihan umum tidak selalu berjalan dengan mulus, dan kandidat serta faksi yang bersaing sering kali terdapat intervensi kekaisaran; akhirnya kaisar memimpin pemilihan.

Setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat pada tahun 476 Masehi, keterlibatan kaisar Timur dalam urusan kepausan berangsur-angsur digantikan oleh para penguasa Jerman dan keluarga-keluarga Romawi terkemuka. Setelah runtuhnya kendali Bizantium pada abad ke-8, kepausan meminta dukungan kepada penguasa Jermanik baru, yang berfungsi sebagai simbol kemuliaan kekaisaran bagi mereka.

Paus Gregorius I (590–604)

 

Paus Gregorius I adalah paus pertama dari abad pertengahan dan paus kedua yang dianggap “hebat”, menghadapi banyak tantangan selama masa pemerintahannya, termasuk wabah, kelaparan, dan ancaman dari Bizantium dan Lombard (bangsa Jerman) yang menyerbu Italia pada abad ke-6. Meskipun dia percaya bahwa dia adalah bagian dari persemakmuran Kristen yang dipimpin oleh kaisar Bizantium, Gregory mengalihkan perhatian kepausan ke orang-orang Jerman yang menggantikan Romawi sebagai penguasa Kekaisaran Barat.

Dengan cara ini dia membuka Barat untuk kepausan. Di antara banyak pencapaian penting pemerintahan Gregorius adalah upayanya untuk menghentikan kemajuan Lombard dan untuk mengubah para penjajah dari Kristen Arian menjadi Kristen Katolik dan kontribusinya terhadap pengembangan spiritualitas abad pertengahan; banyak tulisannya, seperti Moralia in Job, sebuah komentar moral tentang The Book of Job serta misi penginjilannya ke Inggris. Dia juga mendukung tesis Leo I bahwa kepausan mewarisi kepenuhan kekuasaan Petrus, tidak ada yang bisa melawan atas keputusan paus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *