Sejarah Kepausan Katolik Roma (part 2)

Awal Kepausan Katolik Roma

Purna Warta – Sebagian sejarawan mengatakan tidak ada bukti sejarah bahwa Santo Petrus adalah uskup pertama Roma atau bahwa ia menjadi martir di Roma (menurut tradisi, ia disalibkan terbalik) selama penganiayaan terhadap orang-orang Kristen yang terjadi pada pertengahan 60-an M. Namun, pada akhir abad ke-1, kehadirannya di ibu kota kekaisaran diakui oleh para pemimpin Kristen, dan kota itu diberi kedudukan yang terhormat. Klaim ini mungkin berdasarkan keberadaan kuburan Santo Petrus dan Paulus.

Pada tahun 1939 telah ditemukan tulang manusia di bawah altar basilika dan hal itu diyakini sebagai tulang Petrus, dimana altar tersebut memang dipersembahkan untuknya. Dan pada tahun 1965 Paus Paulus VI (1963–78) mengukuhkannya.

Keistimewaan kota Roma dikarenakan statusnya sebagai ibu kota Kekaisaran Romawi. Pada akhir abad ke-2, kedudukan Roma semakin diperkuat oleh teori Petrine, yang menyatakan bahwa Yesus Kristus telah menunjuk Petrus untuk menjadi wakilnya di bumi dan pemimpin gereja dan bahwa pelayanan ini diteruskan kepada penerus Petrus sebagai uskup dari Roma. Petrus menerima otoritas ini – menurut sebuah teori- ketika Yesus menyebut dia sebagai batu karang gereja dan berkata kepadanya, “Aku akan memberimu kunci kerajaan surga, dan apapun yang kamu ikat di bumi akan terikat di surga dan apa pun yang kamu lepas di bumi akan dilepaskan di surga ”(Matius 16: 18–19).

Kedudukan kota Roma yang begitu dihormati mendapat tentangan pada pertengahan abad ke-3 ketika Paus Stephen I (254–257) dan St. Siprianus, uskup Kartago, berselisih tentang klaim Stephen atas otoritas doktrinal atas gereja universal.

Leo, salah satu dari dua paus yang diberi julukan “Agung”, memainkan peran penting dalam sejarah awal kepausan. Dengan mengambil gelar pontifex maximus, atau imam kepala, dia membuat perbedaan penting antara pribadi paus dan jabatannya, dengan mempertahankan bahwa jabatan itu mengambil alih kekuasaan penuh yang diberikan kepada Petrus

Hubungan antara Petrus dan jabatan uskup Roma ditekankan oleh Paus Gelasius I (492–496), yang merupakan paus pertama yang disebut sebagai “wakil Kristus”. Keyakinan ini didukung  juga oleh Paus Pelagius I (556–561) dan menjadi bagian penting dari teori pemikiran serta politik abad pertengahan.

Baca juga: Sejarah Kepausan Katolik Roma (part 1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *