Sejarah 21 Juni, Tanggal Soekarno Tutup Usia dan Jokowi Lahir ke Dunia

Sejarah 21 Juni, Tanggal Soekarno Tutup Usia dan Jokowi Lahir ke Dunia

Purna Warta Bapak Proklamator, Soekarno, yang juga Presiden Pertama RI, tercatat dalam sejarah Indonesia lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta 21 Juni 1970. Tokoh bangsa yang lebih populer dengan sebutan Bung Karno ini dimakamkan di Blitar, Jawa Timur di usianya yang menginjak 69 tahun.

Baca Juga : Jerman: Perluasan Permukiman Israel Melanggar Hukum Internasional

Soekarno lahir dalam keluarha ningrat yang sederhana. Ayahnya bernama Raden Soekeni Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Masa kecilnya, dihabiskan di Mojokerto dan Surabaya. Pada tahun 1920 pindah ke Bandung dan masuk THS (Technische Hooge School) atau Sekolah Teknik Tinggi Bandung yang sekarang kita lebih mengenalnya dengan ITB.

Pada tahun 1926 berhasil memperoleh gelar Insinyur. Setelah tamat, Soekarno lebih memilih jalur Politik dari pada bekerja di lingkungan pemerintah. Soekarno memilih Pergerakan Nasional untuk mencapai Indonesia Merdeka dengan mendirikan Partai Nasional Indonesia, meskipun memiliki resiko yang sangat berat seperti ditangkap dan dibuang oleh pemerintah Belanda. Pada tahun 1945, bersama Muhammad Hatta berhasil mewujudkan cita-cita rakyat Indonesia untuk merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.

Gagasannya tentang Pancasila sebagai dasar negara masih sangat relevan hingga saat ini. Kemudian semangat mempersatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia dimulai dengan Mosi Integrasi 1951 dan Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957.

Tuntutan untuk mengubah tatanan dunia baru yang seimbang antara negara berkembang dengan negara maju membuat Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia dan Afrika dalam Konfrerensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955. Usaha ini berhasil meningkatkan semangat untuk merdeka dari penjajahan. Kemudian semangat ini meningkat menjadi Gerakan Non Blok, yang menengahi 2 kekuatan di dunia yaitu NATO di Blok Barat dan Fakta Warsawa di Blok Timur.

Keberhasilannya membebaskan Irian Barat (Kini menjadi Provinsi Papua dan Papua Barat) dari penjajahan Belanda, membuat rakyat Indonesia semakin senang dengan Soekarno. Pada tahun 1962 Indonesia dipercaya jadi tuan rumah Asian Games ke-4 di Jakarta. Kompleks Gelora Bung Karno di selesaikan dan berhasil menempati urutan 2 peraih medali.

Baca Juga : Kepala Intel IRGC Ungkap Peran Utama Badan Intelijen Asing dalam Kerusuhan Iran

Bung Karno juga memiliki jiwa seni yang tinggi. atas ide dan gagasannya banyak bangunan, monumen dan patung/tugu yang berdiri seperti Monas, Masjid Istiqlal, Jembatan Ampera, Tugu Selamat Datang, Patung Dirgantara, Tugu Tani dan lainya. Kemudian di Istana-istana yang ada seperti Jakarta, Bogor, Cipanas, sampai Tampak Siring mendapat sentuhan seni oleh Presiden Soekarno dengan banyaknya lukisan,patung dan peralatan yang bernilai seni tinggi.

Krisis Politik sekaligus krisis ekonomi parah paska peristiwa G30S/PKI membuat posisi Presiden Soekarno digantikan oleh Soeharto. Setelah tidak menjabat Soekarno tinggal di Wisma Yaso dan jadi tahanan rumah.

Oleh Karena Kesehatannya yang terus memburuk maka pada hari Minggu, 21 Juni 1970,  Soekarno meninggal dunia di Rumah Sakit Angkatan Darat Jendral Gatot Subroto. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta kemudian dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

Sementara itu, 21 Juni juga merupakan hari lahir Presiden Jokowi tepatnya 21 Juni 1961, atau selang 9 tahun sebelum Soekarno meninggal dunia. Joko Widodo lahir dari pasangan Widjiatno Notomihardjo dan Sudjiatmi. Dia merupakan anak sulung dan putra satu-satunya dari empat bersaudara. Ia memiliki tiga orang adik perempuan bernama Iit Sriyantini, Ida Yati, dan Titik Relawati.  Dia lahir di di Rumah Sakit Brayat Minulyo. Hidup mereka sangat sederhana. Ayah Jokowi yang sehari-hari menghidupi keluarga dengan berjualan kayu terpaksa membawa istri dan anak-anaknya hidup berpindah dari satu rumah sewa menuju rumah sewa lainnya.

Selepas berkuliah di Fakultas Kehutanan UGM, Jokowi muda sempat mencicipi pengalaman kerja pada sebuah perusahaan BUMN di Provinsi Aceh. Setelah itu, dia bekerja sementara waktu pada pabrik milik pamannya, hingga akhirnya memutuskan untuk berhenti dan memulai usaha mebelnya sendiri, hingga mampu merambah pasar mancanegara.

Baca Juga : Raisi Tegaskan Dukungan Bangsa Iran pada Palestina Tidak Pernah Luntur

Dia dan beberapa rekan pengusaha menggagas terbentuknya organisasi pengusaha mebel nasional cabang Solo yang bernama Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia atau akrab disebut Asmindo. Jokowi didaulat menjadi ketua organisasi dan memimpin berbagai kegiatan yang berhasil mengangkat daya usaha para pengusaha kecil dan menengah anggota Asmindo. Sebelum menjadi presiden, Joko Widodo sempat menjadi Walikota Solo periode 2005-2010.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *