Umar Patek, Perakit Bom Bali Bebas dari Penjara setelah 20 Tahun Mendekam

PurnaWarta — Umar Patek, mantan komandan lapangan al-Qaeeda yang telah merakit untuk pemboman di Bali telah dibebaskan bersyarat dari penjara. Apakah Umar Patek sudah kembali normal ataukah masih mempunyai niat bejad jadi teroris.

Peristiwa teror bom bali sudah berlalu 20 tahun lamanya. Tetapi luka dan rasa sakit para korban selamat serta anggota keluarga yang ditinggalkan masih tersisa. Atau bahkan belum sembuh sama sekali, seakan peristiwa itu baru saja terjadi.

20 tahun berlalu, bukan berarti tragedi teror bom berhenti begitu saja. Kemarin baru terjadi ledakan bom bunuh diri di Bandung yang menewaskan satu orang polisi. Ini menjadi bukti bahwa paham radikalisme itu nyata dan masih tersebar di Indonesia tanpa kita sadari.

Kembali ke soal bom bali, salah satu orang yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri itu ialah Umar Patek. Ia menjadi otak yang merakit bom untuk kemudian digunakan untuk membunuh orang-orang yang entah punya salah apa dengan dia.

Umar Patek Bebas Bersyarat, Bisakah Kita Percaya Mantan Perakit Bom Bali Ini?

Setelah divonis 20 tahun lamanya dan juga mendapat remisi, kini Umar Patek telah dibebaskan dengan status bebas bersyarat. Bebasnya Umar Patek ini juga bersamaan dengan terjadinya bom di Bandung yang juga masih hangat diberitakan media.

Kini Umar Patek tidak lagi berstatus narapidana, melainkan klien permasyarakatan. Dia akan mengikuti program wajib pembimbingan dari Balai Permasyarakatan (Bapas) Surabaya hingga tahun 2030. Jika dalam rentang waktu itu Umar Patek melanggar aturan-aturan yang telah disetujui, maka ia akan kembali dijebloskan ke penjara.

Umar Patek sendiri sudah bersumpah setia kepada NKRI dan berjanji akan membantu pemerintah dalam program deradikalisashit. Ia ingin generasi muda sadar betapa berbahayanya paham radikalisme yang ada pada dirinya.
Apa sih standar atau patokan seseorang sudah tidak radikal?

Umar Patek Bebas Bersyarat, Bisakah Kita Percaya Mantan Perakit Bom Bali Ini?
Kalo opini pribadi TS ya, yang kasih remisi ini terlalu terpengaruh sama sikap baik teroris selama di penjara. Padahal harusnya kalau emang hukumannya segitu yaudah jalanin aja segitu, kenapa harus ada revisi segala? Kalo maj bersikap baik kenapa gak dari dulu? Giliran udah ditangkap baru deh bersikao baik. Wkwk semua manusia juga begitu sifatnya.

Teroris juga manusia, seberapa jauh sih kita bisa percaya omongan manusia? Walau masih dalam pembimbingan masyarakat tetap dia kini lebih punya kebebasan ketimbang di dalam penjara. Nanti kalau seandainya Umar Patek kabur dan melakukan yang tidak-tidak siapa yang bertanggung jawab?

Umar Patek ini bukan anggota ormas atau preman jalanan. Bukan sembarang orang loh dia ini. Dia ini dulunya komandan lapangan pelatihan militer anggota Jamaah Islamiyah yang terafiliasi dengan Al-Qaeda. Sosok yang cerdas bahkan mungkin jenius.

Umar Patek Bebas Bersyarat, Bisakah Kita Percaya Mantan Perakit Bom Bali Ini?
Tapi meski TS tidak yakin dengan Umar Patek ini, tetap pastinya TS berharap orang ini sudah tidak radikal dan benar-benar memegang omongannya untuk ikut serta dalam program deradikalisasi yang dilakukan pemerintah. Kalau memang benar dia bisa berkontribusi untuk pemerintah dalam hal memberantas ideologi radikal, baru TS akan respect sama dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *