PurnaWarta — Dunia Film Indonesia telah berhasil memproduksi film bertema Pahlawan. Film tersebut berjudul Gundala dan Gatot Kaca. Gundala mendapatkan setidaknya 1,7 juta pentonton namun sayangnya Gatot Kaca hanya baru mendapat sekitar 200 rb penonton. Apa penyebabnya?! Mari kita bahas bersama.
Film Gatot Kaca yang dibintangi oleh Rizky Nazar itu bahkan kalah oleh Ngeri-Ngeri Sedap yang budgetnya lebih murah. Drama komedi besutan Bene Dion itu mendapatkan sekitar dua juta penonton.
Sama seperti Gubdala, Gatot Kaca juga dapat ulasan yang beragam dari negatif sampai positif namun kebanyakan memang berpendapat kalau film ini kurang memuaskan.
Kelanjutan Film Superhero Indonesia
Dengan meruginya Gatot Kaca, maka membuat Satria Dewa Studios yang berencana membuat universe Satria Dewa rupanya harus berpikir dua kali karena film pertamanya saja tidak mendapatkan keuntungan. Marvel Studios saja menggantungkan nasibnya pada film Iron Man pertama yang ternyata berhasil.
Sementara untuk Bumilangit Studio yang berencana membangun Jagat Sinema Bumilangit tak ada perkembangan berarti setelah film Gundala dirilis tiga tahun yang lalu. Kemungkinan syuting-syutingnya sempat terkendala pandemi namun sampai sekarang belum ada kabar lagi tentang proyek ini ke depannya.
Padahal, pada 2019 Bumilangit sudah mengumumkan akan membuat beberapa film sampai para cast papan atas yang akan ikut terlibat.
Dengan gagalnya Gatot Kaca di pasaran, mungkinkah Bumilangit akan berkaca dan berpikir dua kali untuk melanjutkan proyek ini?
Karena kita tahu genre superhero ini memang sulit dibuat oleh industri film Indonesia. Selain penontonnya yang menginginkan setara Marvel, budget dan kemampuan para sineas kita untuk membuat film superhero itu belum ada yang benar-benar bisa memuaskan.
Di sisi lain kita bosan dengan horor dan komedi, tapi di sisi lain kita sering kali tak puas dengan film action karena tak sesuai ekspektasi. Ujung-ujungnya para sineas tanah air malas bikin film superhero dan action dan kembali nyaman bikin film-film drama yang mampu mendulang rupiah.
Wiro Sableng 2018, Untung Tapi…
Film yang dibintangi oleh Vino Bastian ini pada 2018 cukup sukses dengan mendatangkan 1,5 juta penonton walaupun dapat ulasan beragam. Akan tetapi walaupun di endingnya menunjukan akan ada sekuel, tapi sampai sekarang belum ada kabarnya lagi.
Kemungkinan pihak studio merasa kalau membuat sekuelnya, nanti bakalan rugi karena bisa saja film pertamanya tidak sesuai target. Bisa saja target minimalnya adalah 3 juta penonton. Walaupun tidak merugi, pihak studio kapok bikin lagi karena biasanya bikin sekuel yang bagus itu sulit.
Hanya Setara Rafathar
Di laman filmindonesia.or.id, Gatot Kaca hanya mendapatkan 186 ribu penonton. Jumlah ini bahkan lebih sedikit dari film Rafathar yang beberapa tahun lalu menjadi bahan caci maki dan cemoohan netizen karena filmnya yang luar biasa bagus.
Para petinggu Bumilangit Studio tentu saja mengetahui hal ini sekalipun Satra Dewa Studio adalah kompetitor mereka. Mereka bisa saja menjadikan ini sebagai bahan pertimbangan kalau ke depannya pasar film superhero Indonesia tidaklah menjanjikan.
Ya, mudah-mudahan saja Bumilangit tidak ketar-ketir melihat ini dan tetap melanjutkan proyeknya, mereka bisa melihat kesalahan apa yang dilakukan oleh Satria Dewa Universe sehingga bisa belajar dari itu dan Bumilangit tidak melakukan kesalahan yang sama seperti Satria Dewa.