PurnaWarta — Tentunya sebagai makhluk sosial, kita dituntut untuk bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang. Pastinya ketika kita berinteraksi dengan orang lain maka kemungkinan kita akan menemukan situasi ketika orang lain membenci kita.
Entah apa sebabnya jika ketika kita sudah berbuat baik dan menjaga sikap sedemikian rupa sehingga kita tak menyakiti orang lain namun tetap saja ada yang membenci kita hingga mencaci maki kita. Jika demikian maka menurut Kaskus, kita bisa membalasnya tanpa perlu membuat keributan yaitu;
Yang pertama adalah menunjukkan ekspresi muka datar.
Perlu kalian ketahui, bahwasanya seseorang yang memiliki wajah yang flat itu, lebih cenderung memiliki sifat antagonis, sehingga membuat sesiapapun yang melihatnya itu, menjadi nampak lebih berwibawa, bahkan memberi peluang bagi si wajah datar untuk ditunjuk menjadi seorang pemimpin. Padahal sih belum tentu semua orang berwajah datar itu mempunyai jiwa pemimpin.
Jadi ketika ada yang mencaci-maki kalian, tunjukkan saja wajah datar kalian, lihat wajahnya dari ujung kaki hingga kepala. Tanpa ekspresi apapun. Hal ini akan membuat seseorang merasa segan, bahkan memiliki banyak pertanyaan yang akan membuatnya malas untuk berurusan dengan kalian.
Yang kedua adalah berterimakasih, lalu mengacungkan jempol dan mengacuhkannya.
Setelah seseorang sudah puas mencaci-maki, ucapkan saja terimakasih, tanpa membalas semua umpat serapah yang sudah keluar dari dalam mulutnya, karena hal itu akan membuat mental si penyerang menjadi sungkan, apabila ingin berurusan dengan kita.
Apalagi ucapan terimakasih kasih tersebut di sertakan dengan acungan ibu jari dan senyuman manis, yang menyatakan bahwa semua yang dilontarkannya tersebut adalah untuk kebaikan, sehingga si pencaci maki merasa kesal, karena semua caci makiannya tersebut tidak berhasil membuat kita marah. Bahkan menghasilkan senyuman manis, yang tidak pernah di duga sebelumnya.
Yang ketiga adalah menatap matanya, ketika sedang asik mencaci-maki, setelah selesai mencaci-maki, tanyakan nama, lantas pergi begitu saja dari hadapannya.
Hal ini akan membuatnya merasa ketakutan, karena sosok yang misterius, adalah sosok yang paling ditakutkan, karena bisa membawa dampak mental, di antara pertarungan pikirannya sendiri, atas segala praduganya alam bawah sadarnya.
Yang terakhir adalah dengan memujinya.
Bayangkan tidak, jika seseorang sudah mencaci makinya dengan sangat kejam, namun hanya di balas dengan pujian yang bahkan akan membuatnya menjadi sombong, namun pada akhirnya dia kaan menjadi sungkan untuk mengulangi apa yang pernah dia lakukan sebelumnya. Karena merasa tidak kan ada gunanya sama sekali. Selayaknya berbicara kepada benda keras seperti batu, yang mana tidak akan pernah memahami apa yang dimaksud dalam caci makian dan umpat serapah nya.