PurnaWarta — Kasus Covid-19 telah berusia tiga tahun dan kini telah berlalu. Terdapat spekulasi mengenai asal usul munculnya Covid-19 ini. Ada yang dimulai dari kebocoran lab dan ada juga yang mengatakan bahwa Korona dimulai dari virus daging Kelelawar di pasar China. Namun baru-baru ini terungkap asal usul virus Covid-19 ini.
Dilansir dari Kaskus, seperti yang kita ketahui, virus covid-19 telah menjadi momok serius selama beberapa tahun belakangan. Kita sudah tidak asing lagi dengan istilah pandemic yang selama ini kita hadapi dalam 3 tahun ini. Tahun-tahun sulit bagi seluruh dunia di mana banyak sekali orang terdampak dan juga menyebabkan banyak orang meninggal dunia.
Namun dengan waktu selama 3 tahun itu, masih belum ada kejelasan dari mana awal mula virus ini berasal. Mungkin kita kini sudah tidak terlalu takut dengan virus ini seiring dengan sedikitnya jumlah kasus dan longgarnya berbagai aturan seperti PPKM. Tapi kemudian TS teringat satu fakta bahwa asal-usul covid-19 masih belum jelas.
Namun baru-baru ini, ada teori baru yang menjelaskan bagaimana virus covid-19 bermula. Hal ini disampaikan oleh Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Berdasarkan sampel genetic yang ditemukan di China, terkuak bahwa genetik dari virus tersebut memiliki genetik hewan. Tapi hewan yang dimaksud bukan kelelawar seperti yang banyak beredar.
Hewan rakun dan anjing disebut sebagai hewan yang menularkan virus ini di pasar satwa liar di Wuhan, China. Di mana anjing dan rakun itu kerap diambil bulunya atau dijual untuk dimanfaatkan dagingnya oleh para pedagang hewan liar di China. DNA anjing dan rakun disebut muncul saat identifikasi kasus pertama covid-19 di Wuhan.
Temuan ini diambil setelah dilakukan pengambilan sampel dari alat potong hewan, mesin-mesin dan semua tempat di pasar hewan Wuhan. Meski begitu, beberapa peneliti menyebut temuan ini juga masih belum pasti. Karena bisa saja justru manusia yang menularkan virus itu ke anjing dan rakun, sebelum akhirnya kedua hewan itu menularkan lagi ke manusia.
WHO lantas menyalahkan China karena tidak mau membagikan temuan ini kepada mereka. Karena menurut WHO, jika China mau bekerja sama maka temuan ini harusnya sudah bisa diumumkan sejak 3 tahun lalu. Tedros pun menekan China untuk segera membuka lebih banyak data-data hasil penelitian mereka. Wah, kalau begitu China seolah menutup-nutupi temuan ini ya.
Jadi teori pemerintah AS yang mengklaim bahwa asal-usul covid-19 karena kebocoran lab itu bisa dipastikan sudah tidak valid lagi. Pemerintah China pun sudah membantah keras tuduhan AS itu. Walau mereka mengaku telah melakukan penyelidikan dengan melibatkan FBI.
Dari semua bacaan dan referensi yang TS dapatkan, belum ada satu pun kalimat atau pernyataan resmi yang menyatakan bahwa asal-usul covid-19 dari rakun dan anjing. Jadi, sepertinya WHO pun masih menahan diri untuk menyatakan temuan ini valid. Masih banyak penelitian yang harus mereka lakukan pastinya.