Tidak jarang orang-orang yang memiliki hobi pamer ini selalu menunjukkan pencapaian dengan perasaan diri paling penting, mengharap dikagumi oleh orang yang melihat meskipun sebenarnya apa yang mereka pamerkan adalah hal yang biasa bagi orang sekitarnya.
Jika Agan dan Sista bagian dari orang-orang yang memiliki sikap dan kegemaran untuk pamer dan merasa paling istimewa dibandingkan orang lain, tentu kalian wajib untuk waspada.
Ternyata secara tidak sadar dari sikap dan kebiasaan suka pamer, sangat mencintai diri sendiri sampai menyepelekan orang lain, merasa paling istimewa dan harus dikagumi, merupakan gejala dari gangguan kepribadian yaitu Narsistik.
Apa itu gangguang kepribadian narsistik?
Berikut ini penjelasan yang berhasil TS rangkum dari berbagai sumber.
Istilah Narsistik sendiri sebenarnya lahir dan berasal dari Yunani, menceritakan tentang kisah seorang pemuda yang mencintai bayangannya sendiri di dalam kolam air dan pemuda tersebut bernama Narcissus.
Sampai sejauh ini belum diketahui secara pasti apa faktor penyebab seseorang mengalami gangguan kepribadian narsistik, hanya saja ada beberapa kemungkinan terkait faktor penyebab narsistik yaitu genetik, cara asuh dan didikan orang tua, lingkungan pergaulan, serta masih banyak lagi faktor lainnya.
Adapun gejala dari gangguan kepribadian narsistik bisa berupa sikap melebih-lebihkan prestasi yang diraih, merasa paling istimewa dan menarik, berharap pujian, menganggap orang lain iri, tidak bisa menerima kritik atau saran.
Untuk mencegah atau mengobati gangguan kepribadian narsistik seseorang dapat datang pada ahlinya, entah itu psikologi maupun psikiater.
Percaya diri itu memang sangat perlu dan bermanfaat, selagi masih dalam tahap normal, tidak berlebih-lebihan, dan bukan hanya untuk menunjukkan kelas sosial kemudian menindas dan meremehkan orang sekitar.
Tentu saat Agan dan Sista ingin dihargai oleh orang maka juga wajib menghargai orang lain karena kehidupan ini selalu membutuhkan imbal balik untuk apapun itu.