Sering Upload Foto Selfie, Hati-hati Gejala Narsistik

PurnaWarta — Dengan adanya media sosial dan kamera di handphone, setiap orang bisa mengekspresikan apa yang mereka inginkan. Mereka mengambil gambar dirinya dengan menggunakan kamera handphone kemudia menguploadnya di media sosial.
Dilansir dari Kaskus, hobi selfi-selfi pamer style di media sosial dan merasa diri paling istimewa atau lebih keren dibandingkan orang lain, tentu sudah menjadi kebiasaan bagi orang-orang yang memang gemar saat menjadi sorotan bagi banyak orang.

Tidak jarang orang-orang yang memiliki hobi pamer ini selalu menunjukkan pencapaian dengan perasaan diri paling penting, mengharap dikagumi oleh orang yang melihat meskipun sebenarnya apa yang mereka pamerkan adalah hal yang biasa bagi orang sekitarnya.

Jika Agan dan Sista bagian dari orang-orang yang memiliki sikap dan kegemaran untuk pamer dan merasa paling istimewa dibandingkan orang lain, tentu kalian wajib untuk waspada.

Ternyata secara tidak sadar dari sikap dan kebiasaan suka pamer, sangat mencintai diri sendiri sampai menyepelekan orang lain, merasa paling istimewa dan harus dikagumi, merupakan gejala dari gangguan kepribadian yaitu Narsistik.

Apa itu gangguang kepribadian narsistik?
Berikut ini penjelasan yang berhasil TS rangkum dari berbagai sumber.

 

Merasa Paling Istimewa dan Keren Dibanding Orang Lain? Awas, Gejala Narsistik!

 

Menurut beberapa artikel yang TS baca, Narsistik merupakan gangguan kepribadian yang mana seseorang mengalami kondisi merasa sangat istimewa, penting, berpengaruh, harus dikagumi dan over percaya diri.

Istilah Narsistik sendiri sebenarnya lahir dan berasal dari Yunani, menceritakan tentang kisah seorang pemuda yang mencintai bayangannya sendiri di dalam kolam air dan pemuda tersebut bernama Narcissus.

Sampai sejauh ini belum diketahui secara pasti apa faktor penyebab seseorang mengalami gangguan kepribadian narsistik, hanya saja ada beberapa kemungkinan terkait faktor penyebab narsistik yaitu genetik, cara asuh dan didikan orang tua, lingkungan pergaulan, serta masih banyak lagi faktor lainnya.

Adapun gejala dari gangguan kepribadian narsistik bisa berupa sikap melebih-lebihkan prestasi yang diraih, merasa paling istimewa dan menarik, berharap pujian, menganggap orang lain iri, tidak bisa menerima kritik atau saran.

Untuk mencegah atau mengobati gangguan kepribadian narsistik seseorang dapat datang pada ahlinya, entah itu psikologi maupun psikiater.

 

Merasa Paling Istimewa dan Keren Dibanding Orang Lain? Awas, Gejala Narsistik!

 

Kurang lebih seperti itulah tadi GanSis sekilas tentang gangguan kepribadian narsistik yang harus kalian perhatikan.

Percaya diri itu memang sangat perlu dan bermanfaat, selagi masih dalam tahap normal, tidak berlebih-lebihan, dan bukan hanya untuk menunjukkan kelas sosial kemudian menindas dan meremehkan orang sekitar.

Tentu saat Agan dan Sista ingin dihargai oleh orang maka juga wajib menghargai orang lain karena kehidupan ini selalu membutuhkan imbal balik untuk apapun itu.

 

Merasa Paling Istimewa dan Keren Dibanding Orang Lain? Awas, Gejala Narsistik!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *