PurnaWarta — Piala dunia hampir sampai ke tahap grandfinal. Begitu sengitnya setiap negara memperebutkan kemenangan di setiap pertandingannya. Namun yang namanya perlombaan pasti ada yang menang dan yang kalah. Akan tetapi kali ini ada beberapa pelatih yang jika timnya kalah akan hengkang dari tim alias keluar.
Ketatnya persaingan Piala Dunia 2022 memang terlihat dari banyaknya tim-tim yang gugur dan pulang lebih awal. Namun, persaingan ketat itu justru menarik bagi para penonton netral seperti kita yang menaikmati jalannya laga tanpa berpikir siapa yang akan menang.
Faktanya, bukan hanya tim-tim saja yang tersingkir dari Piala Dunia. Beberapa pelatih juga harus meninggalkan kursi kepelatihan mereka di Tim Nasional seusai mendapatkan hasil buruk di Piala Dunia kali ini. Beberapa dari mereka ada yang mundur, ada juga yang dipecat.
Pelatih timnas Meksiko, Gerardo Martino menjadi yang pertama mundur dari kursi jabatannya sebagai pelatih tim nasional. Pelatih 60 tahun itu memutuskan mundur dari timnas setelah tim asuhannya gagal lolos dari penyisihan grup C. Ini pertama kalinya Meksiko tidak lolos penyisihan grup sejak 1978.
Kemudian ada Otto Oddo, pelatih asal Ghana ini mengundurkan diri setelah tim asuhannya dihajar Uruguay 0-2 di laga terakhir grup H.
Yang ketiga ini merupakan pelatih asal Belgia bernama Roberto Martinez yang sudah cukup lama menukangi Timnas Belgia. Pelatih 49 tahun itu memilih mengakhiri kontraknya setelah Belgia dipastikan gagal melaju ke 16 besar Piala Dunia.
Pelatih keempat yang mundur kali ini merupakan pelatih timnas Korea Selatan yakni Paulo Bento. Ia tersingkir dari kursi kepelatihan setelah gagal membawa Taeguk Warriors melaju ke babak selanjutnya setelah dihajar Brazil di 16 besar.
Yang ini bisa dibilang salah satu pelatih top Eropa, pelatih timnas Spanyol sekaligus mantan pelatih Barcelona Luis Enrique juga harus kehilangan jabatannya sebagai pelatih setelah secara mengejutkan tersingkir dari Maroko.
Wah, kemungkinan posisinya yang kosong bisa jadi rebutan klub-klub besar Eropa nih. Pasalnya ia memiliki prestasi gemilang bersama Barcelona yaitu memenangkan Liga Champions.
Pelatih terakhir yang kehilangan pekerjaannya adalah Tite, juru taktik berusia 61 tahun yang menukangi timnas Brazil. Setelah kalah dalam drama adu penalti dengan Kroasia, ia pun resmi tidak lagi melatih tim Samba tersebut.
Ya itu dia para pelatih yang menjadi korban dari kejamnya Piala Dunia 2022 ini. Hal semacam ini sudah menjadi resiko dalam pekerjaan mereka. Tentunya banyak evaluasi yang dibuat tim-tim yang gagal di piala dunia ini. Salah satunya jelas mengenai strategi yang menjadi tanggung jawab pelatih.