Nasib Lulusan S2 & S3 di Negeri Indonesia Jika Tak Punya Orang Dalam

PurnaWarta — Indonesia merupakan salah satu negara yang belum bisa menjamin penduduknya yang berpendidikan tinggi baik itu S2 maupun S3. Pasalnya begitu banyak lulusan S2 atau S3 baik dari luar negeri maupun dalam negeri masih pengangguran.

Dilansir dari Kaskus, tahu nggak berapa jumlah Doktor di negara ini? pada tahun 2021, jumlah orang yang sudah menuntaskan pendidikan S3 di Indonesia ada sekitar 31 ribu orang (yang masih hidup). Jika dibandingkan dengan 270 juta penduduk Indonesia, tentunya itu jumlah yang amat kecil, apalagi jika dibandingkan dengan jumlah Doktor di luar negeri.

Selain itu, dari 31 ribu Doktor tersebut, 80 persennya merupakan Doktor di bidang Ekonomi, Hukum, dan Agama. Jumlah Doktor di bidang teknologi, biologi, atau bahkan psikologi amatlah sedikit. Tentunya ini adalah fakta yang amat mengkhawatirkan. Pemerintah sendiri tampaknya mencoba meningkatkan jumlah Doktor di seluruh negeri, tetapi tak banyak orang yang berminat melakukannya.

Nasib Orang-Orang Berpendidikan Tinggi di Negeri Ini

Coba lihat keadaan negara ini, memangnya apa untungnya menempuh pendidikan hingga S3? Kebanyakan orang mengambil gelar Doktor ujung-ujungnya berakhir menjadi dosen dan cuma sekedar dosen.

Banyak Doktor yang ingin melakukan penelitian tapi tak ada dana, dan pemerintah juga jarang sekali memberi dana. Beberapa mencoba menulis buku, tapi jarang sekali ada yang best seller. Tahu sendiri minat baca di Indonesia bagaimana. Akhirnya ujung-ujungnya cuma jadi dosen atau pindah ke luar negeri.

Nasib Orang-Orang Berpendidikan Tinggi di Negeri Ini

Di negara ini, yang mana pendapat youtuber jauh lebih didengar dibanding dosen, tampaknya tak ada ruang yang cukup bagi orang-orang berpendidikan tinggi untuk berkembang. Tentunya orang yang bekerja keras hingga lulus S3 pasti ingin dibayar setinggi-tingginya dan negara ini tak sanggup menyediakan hal tersebut.

Miris memang. Pilihannya cuma dua, mengabdi dengan gaji rendah atau pergi ke luar negeri. Kalau masih ingin terus di dalam negeri dengan pendapatan memuaskan maka mereka harus bermain dengan politik dan menjilat penguasa.

Nasib Orang-Orang Berpendidikan Tinggi di Negeri Ini

Negara ini jelas butuh orang-orang pintar dengan ide-ide segar, tetapi mirisnya mereka seperti dianak tirikan oleh para pejabat. Para pejabat terus berteriak tentang bansos dan kesejahteraan rakyat miskin, tapi jarang ada yang berteriak tentang kemajuan pengetahuan di Indonesia. Apakah nantinya akan ada calon presiden yang membuat program trilyunan rupiah untuk penelitian teknologi? Entahlah, saya sendiri pesimis mendengarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *