Menimbun Barang-barang Bekas Tak Beharga, Waspada Gejala Hoarding Disorder

PurnaWarta — Ketika seseorang menyimpan barang-barang bekas yang masih berharga mungkin bisa dikatakan normal. Karena barang tersebut memungkinkan untuk dijual. Namun jika ada seseorang menyimpan barang bekas yang tidak berharga hingga menumpuk maka bisa jadi ia terserang hoarding disorder.
Dilansir dari Kaskus, menyimpan barang-barang bekas, tidak berharga, dan tidak memiliki nilai, tentu bisa dianggap sebagai sebuah kebiasaan aneh karena tidak semua orang merasa nyaman berada di tempat yang penuh sesak dengan barang-barang tidak berguna.

Mungkin Agan Sista pernah melihat dimana ada seseorang yang tidak bisa berpisah dari barang-barang bekas dan tidak berguna yang dimiliki, bahkan mereka bisa marah besar saat barang tersebut dibuang oleh orang sekitarnya karena dianggap sebagai sampah.

Adapun barang-barang bekas yang biasanya disimpan oleh seseorang dan dianggap masih berharga yaitu koran bekas, bungkus makanan, botol bekas air mineral, kertas kado bekas pakai, pakaian yang sudah tidak layak, atau bisa juga perlengkapan dapur yang sudah rusak dan seharusnya menjadi barang rongsokan.

Kondisi aneh dan unik yang dialami oleh seseorang ini ternyata bukan sebuah gejala normal yang dialami oleh semua orang GanSis. Bisa disebut kebiasaan menyimpan barang bekas dan tidak berguna ini adalah sebuah gejala kelainan mental yang harus diwaspadai.

Agan Sista penasaran dengan gejala kelainan yang harus diwaspadai tersebut?
Berikut ini penjelasan singkatnya.

 

Hobi Menimbun Barang Tidak Berharga? Waspada, Bisa Jadi Gejala Hoarding Disorder

 

Hoarding disorder, merupakan sebuah kondisi dimana seseorang memiliki kegemaran untuk menyimpan dan menimbun barang-barang bekas dan tidak berharga dengan alasan dan anggapan bahwa barang tersebut masih akan terpakai di kemudian hari dan mereka akan merasa resah saat dijauhkan dengan barang-barang tersebut.

Orang-orang yang mengalami gangguan hoarding disorder mereka tidak merasa dan menyadari bahwa kebiasaannya menyimpan barang bekas tersebut bermasalah atau bentuk kelainan, bahkan mereka juga tidak segan untuk tinggal satu tempat bersama dengan barang-barang bekas atau sampah yang menumpuk.

Menurut beberapa sumber yang TS baca, penyebab hoarding disorder sendiri belum dapat dipastikan GanSis. Hanya saja memang dapat disebabkan karena beberapa faktor seperti adanya keluarga yang juga mengalami hoarding disorder, kehilangan harta benda sebab kebakaran, mengalami gangguan mental seperti depresi, OCD, skizofrenia, atau bahkan juga bisa jadi karena disebabkan dibesarkan di keluarga yang tidak mengajarkan hidup tertib dan disiplin dalam kebersihan.

Sejauh ini gejala hoarding disorder ditemukan pada anak-anak usia remaja atau juga orang yang menjelang usia dewasa.

Adapun untuk mencegah kondisi hoarding disorder lebih berbahaya bagi pelakunya maka perlu untuk melakukan konsultasi kepada dokter.

Tentu ini bukan sebuah hal yang mudah untuk menunggu orang dengan gejala hoarding disorder konsultasi ke dokter, itulah sebabnya peran dari orang sekitar diperlukan saat melihat ada gejala hoarding disorder pada teman atau saudaranya.

 

Hobi Menimbun Barang Tidak Berharga? Waspada, Bisa Jadi Gejala Hoarding Disorder

 

Itulah GanSis sekilas tentang kelainan mental hoarding disorder yang perlu kalian ketahui.

Memiliki empati terhadap orang-orang yang ada di sekitar itu penting GanSis, apa lagi jika orang di sekitar kalian mengalami kondisi dimana mereka sebenarnya butuh bantuan tapi mereka sendiri tidak sadar sedang dalam kesusahan seperti kondisi gejala hoarding disorder tersebut.

Oke, mudah-mudahan thread ini bermanfaat dan ada pelajaran baik yang bisa Agan dan Sista ambil.

 

Hobi Menimbun Barang Tidak Berharga? Waspada, Bisa Jadi Gejala Hoarding Disorder

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *