Purna Warta — Suatu hari, seorang Pencari Nasihat untuk mendengarkan untaian-untaian nasihat di sebuah majelis taklim, pergi ke sebuah kota yang agak jauh dari dusunnya. Namun ternyata untuk sampai di sana, ia harus menyebrangi sebuah sungai. Karena ia tidak mempunyai perahu pribadi, akhirnya ia harus menyewa sebuah perahu kecil untuk menyebrangi sungai. Sayangnya, selain ongkosnya mahal juga membuatnya terlambat untuk hadir di majelis taklim tersebut.
Di lain hari, seorang Penasihat yang berbicara di majelis taklim menjelaskan tentang pentingnya membaca basmalah. Ia berkata, “Wahai para hadirin semuanya! Begitu banyak guna dan manfaat dari membaca basmalah. Sampai-sampai, kalau seseorang membacanya maka ia bisa berjalan di atas air.”
Dia, orang yang hatinya hidup dan penuh dengan makrifat alias si Pencari Nasihat, mendengar hal ini menjadi bahagia dan berpikir bahwa sekarang urusannya jadi lebih mudah. Maka, ia berencana untuk membaca basmalah tatkala menyebrangi sungai.
Esok harinya, tatkala ia sampai di pinggir sungai, ternyata tidak ada satu pun perahu yang mangkal di sana. Akhirnya ia membaca basmalah dan menyebrangi sungai dengan berjalan di atas air.
Setelah lewat beberapa hari, dalam rangka ucapan rasa terimakasih, ia berpikir untuk mengundang Penasihat yang telah menasihatinya membaca basmalah untuk datang ke rumahnya. Namun pada waktu itu, lagi-lagi tidak ada perahu di sungai. Dia yang hatinya bermakrifat, berkata, “Wahai penasihat, cepat kemari ke sini!”
“Aku tak bisa berjalan di atas air.” Teriak sang Penasihat dari ujung sungai sebrang sana.
Dengan penuh rasa kaget, dia berkata, “Bacalah kalimat yang kau ajarkan kepadaku!”
“Aku tak mempunyai sesuatu yang ada dalam dirimu, yaitu iman terhadap bismillahirrahmanirrahiim.” Sahut sang Penasihat.
Ilmu dan pengetahuan saja tidak cukup untuk menyampaikan diri pada maksud. Ikhlas, kejujuran, dan imanlah perantara seorang insan untuk sampai pada tujuan dan maksud.
Baca juga: Kisah Islami; Khasiat Membaca Basmalah