Purna Warta — Suatu hari, Raja memanggil Abu Nawas ke istananya. Raja terkenal sangat bijaksana, tetapi juga suka menguji kecerdasan para bawahannya. Raja memberi Abu Nawas sebuah botol madu yang sangat mahal dan berkata, “Abu Nawas, bawalah pulang botol madu ini, tetapi ingat, jangan berikan setetes pun kepada orang lain. Madu ini hanya untukmu!
Baca juga: Cara Hidup Islami yang Membuat Bahagia
Abu Nawas, yang terkenal cerdik dan suka berkelakar, menerima botol madu itu dengan penuh hormat. “Baiklah, Baginda, aku akan menjaga madu ini dengan baik,” katanya sambil tersenyum.
Setelah kembali ke rumah, Abu Nawas mulai memikirkan bagaimana caranya menikmati madu tanpa melanggar perintah Raja. Dia tahu madu ini sangat lezat, dan dia ingin menikmatinya, tetapi dia juga ingin berbagi dengan teman-temannya.
Keesokan harinya, Abu Nawas mengundang teman-temannya untuk datang ke rumahnya. “Teman-teman, aku punya sesuatu yang spesial!” serunya gembira. Mereka pun datang dengan rasa penasaran. Abu Nawas lalu membuka botol madu dan mulai mengoleskannya pada roti yang ia sajikan kepada mereka.
Namun, ketika teman-temannya hendak memakannya, Abu Nawas dengan cepat berkata, “Tunggu! Raja memerintahkan aku untuk tidak membagikan setetes pun madu ini kepada siapa pun. Jadi, kalian boleh makan rotinya, tapi ingat, madu di atasnya adalah milikku. Jadi, jangan sampai kalian memakan madunya!”
Teman-temannya tertawa dan mulai menikmati roti yang diolesi madu itu. Tentu saja, mereka juga mencicipi madu di atas roti tanpa sadar. Sambil bercanda, mereka berkata, “Wah, Abu Nawas! Kau memang cerdik! Kami makan rotinya, tapi madunya tetap ‘milikmu’, ya!”
Abu Nawas tertawa kecil, senang melihat mereka menikmati makanan tanpa melanggar perintah Raja.
Keesokan harinya, Raja memanggil Abu Nawas lagi. “Abu Nawas, apakah kau sudah menikmati maduku?” tanya Raja.
“Ya, Baginda. Aku menikmatinya bersama teman-temanku,” jawab Abu Nawas sambil tersenyum.
Raja terkejut, “Bagaimana bisa? Bukankah aku memerintahkanmu untuk tidak membagikan madu itu?”
Abu Nawas menjelaskan, “Benar, Baginda. Aku tidak memberikan setetes pun madu kepada mereka. Aku hanya memberi mereka roti yang sudah diolesi madu. Mereka makan roti, tetapi madunya tetap milikku, seperti yang Baginda perintahkan.”
Baca juga: Pentingnya Membaca Al-Qur’an Setiap Hari: Meski Hanya Satu Ayat
Raja tertawa mendengar penjelasan Abu Nawas. “Kau memang cerdik, Abu Nawas! Kau telah mematuhi perintahku, tapi tetap bisa berbagi dengan teman-temanmu. Aku kagum dengan kecerdikanmu!”
Dari kisah ini, anak-anak bisa belajar bahwa kecerdasan dan kebaikan hati bisa berjalan beriringan. Abu Nawas menunjukkan bahwa dengan berpikir kreatif, kita bisa menjalankan perintah tanpa melanggar aturan, sambil tetap berbagi kebahagiaan dengan orang lain.