Inilah Cara Unik Wanita Mesir Kuno Cek Kehamilan Mereka

Purna Warta — Kali ini kita akan membaca dan menyimak sebuah artikel yang merangkum bagaimana para wanita di Mesir Kuno mencari tahu bahwa seorang perempuan sedang hamil atau tidak. Mari kita simak bersama-sama.

Ketika sudah menikah, tentu yang sangat diharapkan adalah kehadiran seorang buah hati yang mampu meramaikan rumah tangga. Anak merupakan anugerah terindah tak terkira yang Tuhan titipkan kepada sepasang suami istri. Sebab dari merekalah kelak akan tumbuh kembang generasi selanjutnya. Tak pernah bisa digambarkan betapa bahagianya ketika pengantin baru, tiba-tiba langsung diberikan kepercayaan untuk dihadirkan seorang anak-anak di tengah kehidupan mereka. Suami akan sangat senang mendengar kabar bahwa sang istri positif hamil dan tengah mengandung buah cinta mereka.

Dalam proses menuju kehamilan, biasanya perempuan akan melakukan tes pack beberapa hari setelah mereka telat datang bulan. Harap dan cemas menjadi satu, rasa bahagia serta sedih haru pun berkecamuk di dalam diri. Doa terus dilangitkan agar hasil tes itu bergaris dua. Uji tes kehamilan ini dapat menggunakan beberapa cara, namun cara paling sederhana adalah menggunakan alat tes pack dengan cara mencelupkannya pada urine.

Bicara soal tes kehamilan, ternyata metode ini bukan sesuatu yang baru pada peradaban manusia. Jauh sebelum dunia ini maju dan modern seperti saat ini, tes pack bagi wanita hamil sudah lebih dulu dilakukan. Tentunya dengan cara yang tak sama dengan apa yang kita lihat sekarang. Lalu seperti apa tes kehamilan di masa lalu, dan seberapa akurat hasil dari tes tersebut?

Pada zaman Mesir kuno, para wanita saat itu melakukan tes kehamilan berbeda dengan perempuan zaman sekarang yang mana menggunakan alat modern. Namun, yang menjadi kesamaan adalah tes tersebut tetap menggunakan urine sebagai bahan dasarnya. Orang Mesir kuno melakukan tes pack dengan cara menyiapkan dua buah karung masing-masing berisi gandum emmer dan barley (jelai). Kemudian, para wanitanya akan diminta untuk membuang air kecilnya ke dalam dua karung tersebut.

Lalu bagaimana agar mereka tahu bahwa si wanita tengah mengandung dan tidak? Caranya ialah mereka bangsa Mesir kuno akan melihat manakah di antara kedua karung yang telah dicampur air urine tadi. Jika dari kedua karung tersebut tumbuh kecambah, maka jelas diketahui bahwa wanita tersebut subur dan kemungkinan sedang hamil. Dan sebaliknya jika tidak ada yang tumbuh apapun maka dipastikan si wanita tak sedang hamil.

Selain itu, ternyata metode sederhana tersebut diklaim mampu mengetahui anak dalam kandungan tersebut laki-laki atau perempuan. Jika yang tumbuh terlebih dahulu adalah karung berisi jelai maka kelak yang akan lahir adalah laki-laki. Namun, yang tumbuh dari karung gandum emmer maka calon bayi yang akan lahir adalah perempuan. Kalau sekarang sih enak ya sudah ada USG untuk mengetah

Sayangnya, metode ini dipandang para sejarawan tidaklah akurat untuk mengetahui tentang jenis kelamin si anak. Namun, tingkat keakuratan untuk mengetes kehamilan diyakini mampu mencapai 70 persen. Hal itu disebabkan hormon pada urine wanita hamil mampu mendorong pertumbuhan tunas pada benih gandum.

Wah luar biasa ya orang zaman dulu. Tak disangka ternyata mereka memiliki ide yang unik untuk mengetes kehamilannya. Walau saat ini, metode itu dianggap aneh dan tak masuk akal. Namun, mungkin saja di kala itu memang sudah terbukti kebenarannya. Luar biasa!

Baca juga: Pentingnya Agama dan Akal Menurut Sayidina Ali bin Abi Thalib

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *