Di era modern seperti sekarang dimana emansipasi wanita tengah hangat digaungkan, para wanita diketahui memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki yaitu untuk bekerja meskipun telah menjadi istri sekaligus ibu.
Tidak jarang kita lihat adanya istri dan ibu yang bekerja sehingga mereka harus menyewa jasa baby sitter untuk menjaga, mengasuh, dan merawat anak-anak selama orang tuanya bekerja diluar rumah.
Meninggalkan atau menitipkan anak kepada baby sitter atau pengasuh, tentu memiliki beberapa dampak dan resiko bagi anak GanSis. Resiko ini harus diterima oleh para orang tua karena mereka telah memberikan izin untuk anaknya diasuh secara penuh oleh baby sitter sehingga tidak bisa untuk disesalkan karena biasanya resiko ini akan muncul saat anak-anak telah mengerti dan tumbuh menjadi remaja.
Apa resiko dari menitipkan anak secara penuh kepada baby sitter?
Berikut ini beberapa diantaranya.
1. Lebih Dekat Pada Pengasuh
Anak lebih dekat pada pengasuh dibandingkan dengan kedua orang tuanya. Kondisi ini sering ditemukan pada anak-anak yang 100 persen diasuh oleh baby sitter dan jarang mendapatkan perhatian serta kasih sayang dari ayah atau ibunya karena sibuk bekerja.
Agan dan Sista akan benar-benar merasakan kedekatan anak dengan pengasuh saat kalian berdiam diri di rumah. Kesedihan itu akan muncul karena kalian akan menganggap diri sendiri gagal menjadi orang tua.
2. Meniru Tabiat Pengasuh
Menurut beberapa pengalaman dan cerita dari orang tua yang menitipkan anak mereka pada baby sitter secara penuh, akan didapati anak-anak akan meniru tabiat dari pengasuhnya secara tidak sengaja.
Otak anak akan merekam segala bentuk contoh baik yang sengaja diajarkan atau yang direkam lewat memori penglihatan, itulah sebabnya anak meniru apa yang mereka lihat setiap hari.
3. Anak Tidak Mandiri
Terbiasanya dilayani segala macam kebutuhan dari mulai makan, mandi, dan berkemas, membuat anak-anak memiliki ketergantungan terhadap pengasuhnya GanSis.
Resiko ini akan memberangkatkan anak karena saat dewasa mereka harus melakukan semuanya sendiri.
4. Tidak Menurut Omongan Orang Tua
Saat anak sudah terlanjur dekat dengan baby sitternya, maka biasanya omongan dari pengasuh akan lebih didengar dan dipatuhi oleh anak dibandingkan dari omongan orang tuanya sendiri.
Anak akan menganggap bahwa orang yang sayang dan selalu ada adalah pengasuhnya, mereka tidak peduli bahwa orang tuanya menitipkan mereka pada pengasuh untuk bekerja dan mencukupi segala kebutuhannya.
Tentu resiko ini akan berbeda saat memang Agan Sista dapat memilih baby sitter yang tepat dan terpercaya, karena memang karakter dan sifat anak akan terbangun sebagaimana karakter, sifat, dan profesionalisme baby sitter dalam memberikan pengasuhan yang tepat.
Bagaimana, apakah kalian sudah memikirkan resiko-resiko ini sebelum menitipkan anak pada pengasuh?
Jangan sampai menyesal saat karakter anak sudah terbentuk dan kalian sulit untuk meluruskan atau memperbaikinya.