PurnaWarta — Gadget merupakan sebuah benda yang mirip buah simalakama. Yakni butuh ketelitian dan kecerdasan untuk menerapkannya dalam kehidupan anak-anak. kali ini kita akan membahas bagaimana cara menanggulangi anak yang ketagihan gadget.
Dilansir dari Kaskus, selamat siang agan dan sista semoga sehat berbahagia selalu. Berjumpa lagi dengan saya di tulisan yang membahas tentang game online bagi anak-anak.
Generasi Miliniel semakin egois, asyik dengan dunia sendiri. Tidak mau berinteraksi dengan teman-teman. Fokus kepada gadget. Asyik memainkan gadget hingga lupa waktu. Bahkan jika dipanggil pun susah mendengar. Tidak hanya itu, sang anak mudah emosi ketika orang tua memanggil namanya. Sang anak merasa terganggu karena saat dipanggil sedang memainkan game. Dan itu sangat susah untuk dimatikan.
Anak-anak sudah candu dengan game online sangat susah untuk disuruh berhenti. Bahkan dengan segala jenis sanksi dilakukan orang tua tetap saja tidak bisa lepas dari gadget. Anak- anak sampai lupa tugas dan tanggung jawabnya. Tugas dari sekolah, tugas di rumah. Semua pasti lupa jika anak-anak sudah bermain handphone.
Namun kembali lagi kepada didikan orang tua. Jika orang tua tegas dan tetap ada peraturan di rumah yang tidak bisa dilanggar. Tidak hanya itu orang tua juga harus mengikuti peraturan yang sudah dibuat di rumah.
Jadi mengingatkan pada saat belajar online di rumah. Sebenarnya dari usia anak-anak, jika masih SD belum bisa memiliki handphone sendiri. Namun keadaan memaksa. Terpaksa handphone dibelikan agar bisa mengikuti pembelajaran online. Ternyata kebebasan memiliki handphone di usia mereka membuat anak tumbuh berkarakter egois. Sambil belajar dia bisa menggunakan handphone ke hal lain. Semenjak itu hingga sekarang anak susah dingatkan. Padahal handphone sudah tidak ada, berhubung sudah tatap muka handphone pun disita. Orang tua membuat peraturan.
Fitur layanan banyak terdapat di aplikasi gadget. Sang anak banyak mendownload game. Setelah belajar mereka lupa waktu. Beralih langsung ke game atau YouTube dan TikTok. Jika tidak ada pembatasan penggunaan handphone dari orang tua, sang anak akan semakin ketergantungan terhadap handphone.
Peraturan menggunakan handphone di rumah perlu dilakukan. Meskipun sudah terlambat namun itu sangat berpengaruh.
2. Pada saat libur sekolah semester dan kenaikan kelas, dan tetap ada batasan waktu.
Orang tua tetap bersikap tegas tetap menerapkan peraturan yang telah dibuat. Dan orang tua pun kerjasama yang baik. Menemani anak belajar dan mengusahakan tidak menggunakan handphone sebelum anak tidur . Jika keseimbangan itu terjalin semoga anak-anak bisa menjadi disiplin. Perhatian orang tua sangat menentukan agar anak-anak terlepas dari handphone.
Tetap tegas meskipun sang anak merengek-rengek bahkan menangis menjerit-jerit. Tetap saja komitmen pada peraturan rumah yang dibuat. Orang tua tidak goyah meskipun anak menangis sampai jungkir balik.
Semoga dengan adanya peraturan rumah penggunaan handphone bagi anak-anak berkurang. Dan anak-anak akan lebih memilih bermain bersama teman-temannya.