Purna Warta — Menurut ilmu ekonomi Tradisional, uang bermakna setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Namun hari ini uang berbentuk rupiah, dollar, riyal, yuan, dll.
Apabila kita melihat pada definisi di atas terlebih khusus dengan bentuk dari kata uang sekarang maka kita harus membedakan antara kata uang dan harta. Dalam isitilah ilmu logic atau yang disebut juga dengan ilmu mantiq, hubungan antara kata uang dan harta adalah umum khusus mutlaq.
Hubungan tersebut apabila dijabarkan akan berkata bahwa setiap uang adalah harta dan sebagian harta adalah uang. Harta kita bisa berbentuk uang, mobil, rumah, tanah, dan lain-lain. Jika hal ini sudah jelas maka kita akan melaju pada pembahasan selanjutnya.
Apakah uang bisa membeli kebahagiaan?
Apabila kita bertanya pada penduduk dunia apa tujuan mereka hidup di dunia ini? mungkin kata yang akan sering kita dengar adalah tujuan kami hidup di dunia ini adalah mendapatkan kebahagiaan. Kita bekerja untuk membahagiakan diri, istri, anak-anak, dan keluarga kita. Bukan begitu?
Tapi pertanyaan selanjutnya apakah uang bisa membeli kebahagiaan? Jawabannya adalah itu semua tergantung pada our worldview atau yang kita sebut dengan pandangan hidup kita. Jika pandangan hidup kita adalah materialis, maka kita pasti akan menjawab bahwa tepat sekali jika uang bisa membeli kebahagiaan karena tanpa uang kita akan sengsara.
Namun hal ini berbeda jika pandangan hidup kita adalah pandangan hidup agama. Maka kita akan menjawab bahwa tidak selamanya uang bisa membeli kebahagiaan. [Bersambung..]