Purna Warta – Dalam era digital yang serba cepat ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Dari bangun tidur hingga kembali tidur, sering kali kita menghabiskan waktu berjam-jam untuk menggulir beranda, memeriksa notifikasi, dan membagikan momen-momen penting. Namun, di balik manfaatnya, media sosial juga membawa berbagai dampak negatif yang bisa memengaruhi kesejahteraan mental kita. Pertanyaannya, apakah kita perlu uninstall media sosial untuk mencapai ketenangan hidup?
Dampak Negatif Media Sosial
- Kecemasan dan Depresi Berbagai penelitian menunjukkan hubungan antara penggunaan media sosial yang berlebihan dengan peningkatan tingkat kecemasan dan depresi. Konten yang kita lihat di media sosial sering kali merupakan versi terbaik dari kehidupan orang lain, yang dapat membuat kita merasa rendah diri atau tidak cukup baik. Fenomena ini dikenal dengan istilah “fear of missing out” (FOMO), yang memicu perasaan cemas ketika kita merasa ketinggalan atau tidak sebanding dengan orang lain.
- Gangguan Tidur Paparan layar sebelum tidur dapat mengganggu pola tidur kita. Cahaya biru dari perangkat digital menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur, sehingga kita bisa mengalami kesulitan untuk tidur nyenyak. Tidur yang tidak cukup dan tidak berkualitas dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental kita.
- Produktivitas Menurun Media sosial sering kali menjadi distraksi besar yang mengurangi produktivitas. Waktu yang seharusnya digunakan untuk bekerja atau belajar malah terbuang untuk mengecek status atau menonton video singkat. Hal ini dapat mengganggu alur kerja dan menurunkan efisiensi.
- Hubungan Interpersonal Ironisnya, meskipun media sosial dirancang untuk menghubungkan kita dengan orang lain, penggunaan yang berlebihan dapat merusak hubungan interpersonal di dunia nyata. Interaksi tatap muka dan percakapan mendalam menjadi berkurang karena kita lebih sibuk dengan layar ponsel kita.