PurnaWarta — Apa yang dimaksud bahwa Allah swt memberikan hikmah pada Luqman? Apakah para mufasir mempunyai pandangan yang sama tentang kata hikmah ini atau malah berbeda?
وَ لَقَدْ آتَيْنا لُقْمانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَ مَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّما يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَ مَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيد
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. (Surah Luqman, ayat 12)
Dalam ayat ini hikmah bisa diberi makna sebagai berikut
- Mengetahui rahasia-rahasia dari alam semesta;
- Ilmu tentang kebenaran-kebenaran yang terdapat dalam Al-Quran;
- Dari segi perkataan dan perbuatan, ia telah sampai pada derajat haq;
- Makrifah dan pengetahuan tentang Allah swt.
Namun alangkah lebih baik jika kita menyimpulkannya dalam definisi seperti ini, hikmah dalam ayat ini yang mana Allah memberikannya pada Luqman ialah gabungan dari pengetahuan tentang ilmu dan pengetahuan, akhlak yang baik, takwa, dan cahaya hidayah. Jadi menerut pengertian ini ketika Allah swt memberikan hikmah kepada Luqman maka Luqman telah mendapatkan gabungan antara ilmu dan pengetahuan, akhlak yang baik, takwa, serta cahaya hidayah.
Akan tetapi ada yang menafsirkan lain tentang hikmah. Yang lainnya berkata bahwa hikmah yang dimaksud adalah bermakna paham dan akal. Itu berarti bahwa Allah swt memberikan paham dan akal yang sempurna pada Luqman yang mana Allah swt tidak memberikannya pada yang lain.
Walaupun para mufasir memaknai hikmah secara berbeda namun kita menyaksikan bahwa tidak ada yang bertentangan antara satu makna dengan makna yang lain. Bagaimana pun kita memaknai hikmah, pada dasarnya Luqman dengan hikmah yang diberikan oleh Allah swt, ia mengetahui bahwa ia harus bersyukur kepada Allah swt dan juga ia mengetahui tujuan dan bagaimana ia harus menggunakan nikmat yang diberikan oleh Allah swt kepadanya.