Agama Islam Ajarkan untuk Jangan Berputus Asa

Purna Warta — Al-Quran bukan hanya sekedar kitab yang dibaca saja namun sebuah kitab suci yang harus direnungkan dan didalami. Salah satu yang patut kita renungkan dan dalami adalah surah dan ayat yang mengisahkan kehidupan Nabi Zakaria as.

Al-Quran adalah sebuah kitab suci umat Islam yang turun untuk dibaca dan diamalkan. Ketika kita membacanya lalu mempelajari maknanya dan setelah itu mengamalkannya maka nisacaya kita akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Berbeda rasanya yang penulis rasakan antara sebuah lagu yang dinyayikan secara indah dengan ayat al-Quran yang dinyanyikan (di-tilawah-kan). Menurut penulis perbedaannya adalah pada rasa yang didapatkan dan dirasakan benar-benar sampai sejauh mana rasa nikmat itu sampai. Walaupun saya bukan seorang pakar musik, namun penulis termasuk salah satu orang yang suka mendengarkan musik, Maka dari itu ketika penulis mendengarkan lantunan ayat al-Quran yang memang dibawakan dengan nada-nada indah, berpendapat bahwa itu bukan suara sembarangan, hemat kata adalah suara yang bisa membawa kita ke alam lain selain alam ini.

Tidak berbicara banyak akan hal ini, akan tetapi dalam tulisan ini penulis ingin mencoba mengikat makna dari apa yang dipahami dalam terjemahan beberapa penggal ayat al-Quran dalam surat Maryam.

Dalam surat ini kami mendapatkan sepenggal makna tentang sebuah pengharapan kepada Tuhan dan bagaimana Tuhan mengabulkan harapan tersebut. ketika kita membaca ayat ini maka kita akan mendapatkan satu kisah tentang nabi Zakaria. Nabi Zakaria yang menginginkan keturunan, dia khawatir tatkala ia tak mempunyai keturunan maka nasab keluarganya akan berakhir. Namun, Nabi zakaria mempunyai masalah, yaitu umurnya yang telah terlampau tua dan istrinya yang mandul  membuat ia putus asa. Dalam ayat ini nabi Zakaria berbincang dengan Tuhan. Dalam perbincangannya dengan Tuhan ada sebuah jumlah kata yang saya sangat suka yaitu “Ya Tuhan, aku tak pernah kecewa sebelumnya dalam berdoa kepadaMu.”

Perbincangan nabi Zakaria akhrinya dijawab oleh Tuhan, dengan mengatakan bahwa Ia akan memberikan seorang keturunan dengan nama Yahya yang mana nama ini belum pernah digunakan seorang pun oleh mahluk-mahluk sebelumnya. Tapi kita lihat, dalam ayat lain nabi Zakaria menjawab bahwa ini adalah sebuah kemustahilan bahwa ia akan mendapatkan seorang anak, karena usianya terlampau tua.

Baca juga: Begini Cara Sakti Abu Nawas Lolos dari Amarah Raja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *