PurnaWarta — Setiap insan dewasa mendambakan menikah dengan seseorang yang ia cinta dan sayangi. Mereka pun menikah dengan berharap bisa hidup bersama dengan pasangan mereka hingga akhir hayat menjemput.
Dilansir dari Kaskus, menikah, menghabiskan sisa hidup bersama orang yang dicintai, tentu menjadi impian dari setiap pasangan. Di antara kita banyak yang menganggap bahwa pernikahan adalah tujuan akhir. Padahal sejatinya, menikah sendiri merupakan awal dari kehidupan yang baru.
Di mana kita yang tadinya terbiasa mengurus diri sendiri setelah menikah akan mengurus pasangan, mengurus anak-anak. Akan ada banyak hal yang berubah setelah memasuki kehidupan berumah tangga. Kehidupan GanSist tentunya akan berubah 180 derajat.
Namun, sebelum sampai ke tahap pernikahan, ada baiknya calon suami dan calon istri membicarakan banyak hal tentang pernikahan. Kira-kira apa saja yang harus dibicarakan? Yuk, simak hal-hal penting yang harus dibicarakan menjelang pernikahan:
1. Keyakinan
Hal pertama yang harus GanSist bicarakan dengan pasangan sebelum menikah adalah keyakinan. Keyakinan yang dimaksud di sini adalah sudah yakinkah GanSist dengan pasangan? Sudah mantapkah hati GanSist untuk menjalani bahtera rumah tangga bersama pasangan? Hal ini terlihat sepele memang, tapi sangat penting untuk diobrolkan bersama pasangan, sebelum pernikahan.
GanSist tentu nggak mau, kan, baru menikah tapi pasangan udah minta pisah karena tiba-tiba merasa ragu dengan ikatan yang sudah terjalin. Atau pas detik-detik menjelang pernikahan, eh malah dibatalkan karena tiba-tiba nggak yakin.
2. Keuangan
Setuju, nggak, kalau keuangan menjadi faktor paling vital dalam rumah tangga? Kalau ane sih setuju banget. Nggak tau kalau Mas Anang. Eh.
Banyak kasus perceraian yang masalah utamanya datang dari ekonomi. Alangkah baiknya, sebelum benar-benar menikah, bicarakan dahulu mengenai keuangan bersama pasangan GanSist. Kalau mau dibahas lebih dalam lagi, keuangan ini bisa meliputi soal utang, tabungan, uang belanja, dan lain sebagainya.
Diskusikan terlebih dahulu gaji siapa yang nantinya untuk ditabung, gaji siapa yang akan dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, membayar cicilan kendaraan, cicilan rumah, dan lain-lain, jika calon istri merupakan wanita karir. GanSist juga bisa bertanya apakah pasangan memiliki utang atau tidak. GanSist tentu tidak mau, kan, pasangan yang dikira baik-baik aja eh, ternyata utangnya menggunung tanpa kita ketahui. Tanyakan saat suasana hati sedang baik, ya. Soalnya kalau perkara utang ini lumayan sensitif. Hehehe.
3. Tempat Tinggal
Biasanya, dilema para pengantin baru adalah soal tempat tinggal. Betul atau betul? Hehehe. Hal semacam ini juga ada baiknya dibahas sebelum menikah ya, GanSist.
Kalau memang belum ada tempat tinggal pribadi, alias satu atap bersama mertua, pastikan pasangan GanSist juga menyetujui hal tersebut, ya. Kalau pasangan GanSist tidak menyetujui hal tersebut, ada baiknya mungkin tinggal di kontrakan terlebih dahulu. Dan jangan lupa berikan pengertian pada orang tua, ya. Soalnya biasanya orang tua—terutama orang tua dari pihak istri—penginnya anaknya tinggal serumah sama mereka.
4. Pekerjaan
Apakah Sista seorang wanita karir? Kalau iya, baiknya diskusi lebih dulu dengan calon suami soal pekerjaan, ya. Karena nanti setelah menikah, rida Allah ada pada rida suami.
Apakah nantinya setelah menikah tetap akan menjadi wanita karir atau sepenuhnya menjadi ibu rumah tangga.
5. Pembagian Tugas Rumah Tangga
Tugas rumah tangga. Dulunya, banyak yang berpikir bahwa semua tugas rumah tangga akan menjadi tanggung jawab istri sepenuhnya. Dan harus istri yang mengerjakan. Ada yang masih berpikiran seperti ini?
Padahal sejatinya, tugas rumah tangga itu universal alias bisa dilakukan siapa saja. Istri atau pun suami, keduanya sah-sah saja mengerjakan tugas rumah tangga.
Bicarakan dulu dengan pasangan GanSist siapa nantinya yang bertugas membersihkan halaman depan atau belakang tiap seminggu sekali, siapa yang mencuci piring, siapa yang mencuci pakaian. Kenapa hal-hal yang remeh temeh seperti ini harus dibahas juga? Karena ini penting, sebab berumah tangga nggak cuma untuk sehari atau dua hari saja. Dan sejatinya ketika seseorang merasa siap berumah tangga itu artinya, dia harus siap juga diajak bekerja sama dalam hal apa pun, termasuk urusan rumah.
Perlu diingat ya, GanSist, rumah tangga yang harmonis itu bukan tentang siapa yang dijadikan raja dan siapa yang dijadikan ratu. Tapi, siapa yang siap untuk diajak berjalan bersama, saling menggenggam, dan saling mengingatkan.