PurnaWarta — Mungkin bagi sebagian orang Indonesia, bisa hidup di Amerika adalah salah satu impian mereka. Bagaimana tidak, menurut mereka Amerika adalah salah satu negara besar yang begitu kelihatan maju. Namun menurut laporan dari kaskus ternyata kehidupan di Amerika tidak senyaman yang dibayangkan.
Berikut ini adalah fakta-fakta versi kaskus yang mana membuat kamu merasa bersyukur hidup di Indonesia dan bukan di Amerika.
Kebanyakan Orang Amerika Terjerat Utang
Di Amerika, nyatanya sudah umum dan menjadi suatu kebiasaan untuk membayar melalui kartu kredit tehadap hampir semua hal, tetapi penggunaan kartu kredit nyatanya tidak selalu diterima secara luas seluruh dunia.
Namun lain halnya bagi orang Amerika, yang telah menjadikan kredit dan utang sebagai cara dan gaya hidup sehari-hari mereka. Yang berarti, orang Amerika suka membeli barang, dan mereka sering melakukan pembayaran melalui beberapa bentuk kredit.
Hal ini pun berujung kepada kebiasaan buruk orang Amerika yang membeli satu hal, lalu yang lain, dan yang lain, dan sebelum mereka sadar mereka nyatanya telah berutang rata-rata $38.000, atau setara dengan Rp500 juta dan tren ini terus meningkat tiap tahun.
– Jurang Kaya – Miskin yang Makin Kentara –
Tunawisma adalah masalah nyata di seluruh dunia, dan sementara gansis dapat menemukannya di negara-negara maju seperti Inggris dan Prancis, Amerika Serikat nyatanya jauh lebih kentara. Pada 2018 saja, sekitar 0,17% populasi Amerika hidup di jalanan, dan meskipun itu tidak banyak, jumlah ini nyatanya mencapai lebih dari 553.000 orang lebih.
Sementara itu, negara bagian dengan jumlah tunawisma terbanyak adalah California, New York, Florida, Washington, Oregon, dan Texas, sementara sebagian besar negara bagian ini memiliki jumlah kepadatan penduduk yang lebih tinggi, tetapi nyatanya negara bagian ini juga tercatat juga memiliki beberapa orang terkaya di negara ini.
Namun pertanyaannya jika Amerika Serikat adalah negara terkaya di dunia, mengapa begitu banyak orang kehilangan tempat tinggal mereka?
Nyatanya ekonomi Amerika yang rumit dan sukses masih tidak mampu menawarkan jawaban yang sederhana, tetapi ada satu perbedaan yang jelas antara orang-orang terkaya dan orang-orang yang tidak memiliki apa-apa. Karena jumlah orang Amerika yang sangat kaya tetap rendah yaitu 1% dan 1% ini dipastikan juga memegang 40% dari total kekayaan nasional.
Amerika Serikat Memiliki Infrastruktur yang Runtuh
Meskipun menjadi negara yang paling bertanggung jawab sebagai pencipta Internet, namun nyatanya AS masih saja tertinggal di belakang banyak negara lain dalam hal kecepatan download.
Dalam rangking internasional, Amerika Serikat diketahui menempati peringkat ke-38 dari 141 negara menurut Speedtest Global Index. Amerika bahkan berada tepat di bawah Portugal dan berada di atas Spanyol yang notabene tidak terlalu terkenal dalam perkembangan teknologinya.
Sementara itu, alasan utama AS memiliki Internet yang buruk adalah karena begitu besarnya biaya merombak infrastruktur telekomunikasi, dan diperparah dengan biaya perbaikan jalan, jembatan, bendungan hingga sistem air yang sama parahnya.
Mimpi Buruk Perawatan Kesehatan
Ya, perawatan kesehatan di AS adalah mimpi buruk, dan sudah menjadi lelucon diantara para penduduk eropa. Jangan merasa aneh jika gansis mendapati salah satu teman dari AS yang tiba-tiba curhat kalau dia baru aja meriksa hidung di rumah sakit, tapi tagihannya setara dengan pengobatan kanker.
Bahkan akibat terlalu hancurnya, seseorang rela buat jalan kaki dari rumahnya ke rumah sakit, atau naik taksi, daripada harus dapat hadiah berupa tagihan jemputan mobil ambulans yang sama mahalnya dengan pengobatan penyakit kelas berat.
Efek paling terakhir dari apa yang juga disebut sebagai “Kebangkrutan Medis” ini adalah jatuh miskinnya banyak orang karena harus membayar biaya berobat yang luar biasa tinggi dan tidak masuk akal di negara Paman Sam tersebut.
Bahkan beberapa orang tua sekarat namun masih punya kesempatan untuk kembali sehat, lebih memilih untuk mati daripada harus merepotkan sanak saudara mereka untuk memikirkan biaya berobat.
Bebas Senjata dan Tingginya Tingkat Kematian Anak-anak
Lirik lagu tersebut nyatanya beneran ngengambarin gimana bebasnya warga Amerika dengan senjata yang mereka miliki, dan yep, termasuk para anak-anak gila yang berani nenteng MP5 ke sekolah mereka dan ngelepasin tembakan membabi buta ke semua orang.
Dan yah, senjata api jadi masalah utama di Amerika yang sampai sekarang gak pernah selesai. Akibatnya Statistik kematian anak di Amerika Serikat tercatat menempatkan senjata api sebagai penyebab utama kedua setelah kecelakaan mobil dan di atas kanker. Ya, gansis gak salah saat membaca kalimat sebelumnya. Kanker membunuh lebih sedikit anak-anak di Amerika daripada senjata api.
Itu saja? Tentu tidak.
Dalam hal kematian akibat senjata secara keseluruhan, Amerika Serikat bahkan menempati peringkat lebih tinggi daripada Irak, Afghanistan, yang notabene merupakan negara konflik akibat campur tangan mereka sendiri.
Karma? Let’s say so,
Jadi gimana? Udah bersyukur masih tinggal di Indonesia?