Presiden Ukraina Vladimir Zelensky menginstruksikan pemerintahnya untuk mempertimbangkan mengganti nama Rusia menjadi ‘Moscovia’, sebutan tidak resmi yang digunakan berabad-abad lalu. Langkah tersebut dilakukan setelah sebuah petisi menegaskan bahwa dengan menggunakan kata Rusia, Ukraina mendukung “klaim berbahaya” bahwa tetangganya itu adalah keturunan langsung dari Kievan Rus.
Masalah ini “perlu dikerjakan dengan hati-hati baik dari segi konteks sejarah dan budaya, dan dari perspektif kemungkinan konsekuensi hukum internasional,” dengan lembaga ilmiah mengambil bagian dalam proses tersebut, tambah presiden Ukraina itu.
Mengomentari langkah tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyatakan bahwa itu adalah “bukti lebih lanjut dari upaya Ukraina untuk menciptakan sikap anti-Rusia.”
Nama ‘Moscovia’ berasal dari Grand Duchy of Moscow, salah satu kerajaan Kievan Rus pada akhir Abad Pertengahan. Negara Rusia modern terbentuk di sekitar pusat kekuasaan ini sambil mempertahankan akar sejarah dan budaya yang berasal dari Rus.
Penulis petisi, yang diajukan pada akhir November 2022, mengklaim bahwa nama ‘Rusia’ “memberi alasan untuk pelanggaran lebih lanjut” pada sejarah Kievan Rus karena orang asing sering keliru mengartikan kata ‘Rusia’ dengan ‘Rus’. Banyak nasionalis Ukraina menolak anggapan bahwa keduanya memiliki semacam hubungan sejarah, dengan alasan bahwa hanya Ukraina yang dapat dipandang sebagai pewaris sejati Kievan Rus.
Petisi tersebut juga menuntut agar kata ‘Rusia’ diganti dengan ‘Moscovian’ dan agar Federasi Rusia diganti namanya menjadi ‘Federasi Moscovian’.
Dalam beberapa tahun terakhir, otoritas Ukraina telah memulai perubahan nama, menargetkan ribuan nama tempat yang mereka anggap terkait dengan Rusia atau Uni Soviet. Kampanye diintensifkan setelah Moskow melancarkan operasi militernya terhadap negara tetangga pada Februari 2022.
Pada Oktober tahun lalu, pejabat Kiev mengganti nama sebuah jalan yang menghormati Marsekal Soviet Rodion Malinovsky, yang memainkan peran penting dalam membebaskan Ukraina dari pendudukan Nazi. Nama jalan itu sekarang diganti untuk “menghormati” apa yang dikatakan Kiev sebagai pahlawan Batalyon Azov, yang terkenal karena dukungannya terhadap ideologi neo-Nazi.