Presiden Volodymyr Zelensky memaparkan Ukraina mungkin mempertimbangkan proposal perdamaian dengan Rusia yang digagas China.
Namun, Zelensky menegaskan Ukraina akan mempertimbangkan gagasan China itu jika Presiden Vladimir Putin mau menarik seluruh pasukan Rusia dari negaranya terlebih dahulu.
“Saya berencana bertemu Presiden Xi Jinping karena ini sangat penting bagi kedua negara (Rusia-Ukraina) dan keamanan global. Sejauh yang saya tahu, China menghormati integritas sejarah. Mari bekerja dengan China untuk poin ini. Kenapa tidak?” kata Zelensky dalam jumpa pers di Kyiv pada Jumat (24/2) tepat setahun invasi Rusia.
“Tapi, berunding dalam sebuah perjanjian dengan orang sakit dan banyak membunuh (seperti Putin) saat ini mustahil,” papar Zelensky lagi.
Zelensky juga mengatakan sejak invasi berlangsung, Rusia telah berubah dari semula “tetangga dan teman” menjadi pembunuh luar biasa yang “menyiksa warga sipil hingga menculik anak-anak” Ukraina.
“Apakah menurut Anda kami bisa duduk dan bernegosiasi dengan mereka (Rusia) setelah (apa yang mereka lakukan) ini? Mereka harus berhenti menembaki kami, menghancurkan infrastruktur, melancarkan serangan udara, membunuh hewan, dan membakar hutan,” ujar Zelensky lagi seperti dikutip The Guardian.
Dalam kesempatan itu, Zelensky juga bersumpah Ukraina akan memenangkan perang di tahun ini.