Ramzan Kadyrov, Sabtu (25/2/2023) mengatakan, “Perundingan dengan Ukraina, yang merupakan boneka tangan Barat, tidak ada gunanya. Barat memanfaatkan Ukraina sebagai ujung tombak dalam melawan Rusia, dan operasi militer khusus Rusia di Ukraina, harus dilanjutkan dengan alasan apa pun.”
Menurut Presiden Chechnya, Rusia, mulai saat ini akan menjadi pihak yang menentukan prasyarat di medan tempur, di Ukraina.
Ia menambahkan, “Moskow sampai saat ini belum menggunakan seluruh sumber militer yang dimilikinya dalam operasi militer khusus di Ukraina.”
Kadyrov percaya sekarang Rusia sedang berhadapan dengan sebuah ancaman nyata dari sebuah negara tetangga teroris, dan agresor yang berharap bisa bergabung dengan NATO.
“Lebih dari 6.500 tentara, puluhan ribu sukarelawan dari Republik Chechnya sudah dikirim ke lokasi operasi militer khusus di Ukraina, di bawah pengawasan ketat para pelatih berpengalaman,” pungkasnya.