Deputi Menteri Luar Negeri Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman, mengejek keluarnya kapal perang Jerman, dari Laut Merah, dan menyebutnya sebagai “langkah di jalan yang benar”.
Deputi Menlu Yaman, Hussein Al Ezzi, Minggu (21/4/2024) menyebut keluarnya kapal perang Jerman, Hessen, dari Laut Merah, sebagai “manuver di jalan yang benar”.
Ia menuturkan, perhatian terbesar Yaman, adalah melindungi keselamatan pelayaran, dan sangat menghormati hak serta kepentingan bangsa-bangsa lain.
“Tidak ada seorang pun di dunia ini yang terpaksa memusuhi kami, tapi siapa pun yang melakukannya, telah melakukan kesalahan fatal terhadap dirinya sendiri dan kami,” tegas Al Ezzi.
Deputi Menlu Yaman menambahkan, negara-negara lain juga harus setingkat Yaman, dalam memperhatikan pelayaran. Negara-negara lain harus melakukan hal yang sama, dan menghormati Yaman.
Kapal perang Jerman, Hessen, hari Sabtu meninggalkan perairan Laut Merah. Kapal yang membawa 240 awak ini pada 8 Februari 2024 ditempatkan di Laut Merah, setelah sebelumnya bertugas di Laut Mediterania.
Kapal perang Hessen, merupakan bagian dari Koalisi Maritim Uni Eropa, yang dibentuk di Laut Merah. Sebagaimana diketahui negara-negara Eropa, bersama Amerika Serikat, membentuk koalisi maritim untuk melawan Yaman.
Sebelumnya pada hari Kamis, Sekjen Ansarullah Yaman, Sayid Abdul Malik Al Houthi, mengancam negara-negara Eropa, dan meminta mereka untuk menarik peralatan perang dari Laut Merah.