Parstoday – Mantan Perdana Menteri Rezim Zionis, mengakui bahwa upaya Benjamin Netanyahu, menyebarkan Iranfobia, adalah untuk mempertahankan kekuasaan politiknya.
Ehud Olmert, Sabtu (16/11/2024) dalam wawancara dengan Times mengakui bahwa PM Israel Benjamin Netanyahu, berusaha menakut-nakuti orang-orang Israel, demi mempertahankan kekuasaan.
Ia mengatakan, “Benjamin Netanyahu, mengklaim dirinya sebagai penyelamat orang-orang Israel, dan berusaha menakut-nakuti mereka dengan memunculkan kekhawatiran terkait Iran.”
Olmert sebelumnya juga mengatakan bahwa musuh Israel yang sesungguhnya bukanlah Iran, Hizbullah Lebanon, atau bahkan Hamas Palestina.
Menurut Olmert, musuh hakiki Israel, adalah Netanyahu, dan orang-orang Israel yang ekstrem seperti dia, salah satu buktinya adalah langkah Kabinet ekstrem Israel, yang melupakan para tawanan Zionis di Jalur Gaza.
“Benjamin Netanyahu, bertumpu pada orang-orang ekstrem di Kabinet sayap kanannya, dan ia menutup mata atas langkah-langkah yang mereka lakukan,” imbuhnya.
Dalam beberapa bulan terakhir, keluarga tawanan Israel, di seluruh Wilayah pendudukan, berulangkali memprotes kebijakan Netanyahu, karena terus mencegah tercapainya kesepakatan pembebasan tawanan, dan malah melanjutkan perang.
Keluarga-keluarga para tawanan Rezim Zionis yang ada di Jalur Gaza, menuntut pengunduran diri Kabinet Benjamin Netanyahu, dan penyelenggaraan pemilu dini.