Presiden AS Donald Trump, Selasa (11/2/2025) dalam pernyataan terbuka mengancam jika hingga Sabtu (15/2) seluruh tawanan Israel, tidak dibebaskan, maka Gaza akan menjadi neraka. Hari Sabtu telah berlalu, dan hanya tiga tawanan Israel yang dibebaskan.
Mohammad Mohsen Feizi, pengamat masalah Palestina mengatakan, “Ancaman dan batas waktu definitif yang diumumkan Trump, telah menarik perhatian khusus para analis politik dunia, dan aktivis media.”
Ia menambahkan, “Bahkan beberapa orang sempat berbicara soal kemungkinan dimulainya kembali perang, dan gagalnya gencatan senjata, mulai hari Sabtu, mengingat tidak mungkin seluruh tawanan Israel dibebaskan oleh Hamas.”
Lebih lanjut Feizi menjelaskan, “Akan tetapi ini terlalu cepat, dan hari Jumat menjadi jelas bahwa tidak ada kabar apa pun terkait neraka di Gaza.
Proses masuknya bantuan dan truk, meningkat signifikan, bahkan dua kali lipat dari rata-rata yang masuk saat Abu Obeida, menangguhkan kesepakatan, dan rata-rata 600 unit truk masuk ke Gaza.”
Baca juga: [KARIKATUR] – Kapal Induk Drone Milik Iran Jadi Mimpi Buruk Rezim Zionis Israel
Menurutnya, pertukaran pesan yang dilakukan oleh para mediator antara Hamas dan Israel, menunjukkan para perwakilan Netanyahu, tidak bersikeras untuk merealisasikan ancaman Trump, dan nampaknya bertentangan dengan sebagian pandangan, tidak ada koordinasi apa pun atau kalaupun ada, hanya memberi sedikit pengaruh pada Hamas.