[KARIKATUR] – Teroris Berkedok Jihadis

Dina Sulaeman, pengamat politik luar negeri khususnya Timur Tengah, di akun fanpage Facebooknya menjelaskan tentang rekam jejak hitam Aliansi Anti Syiah (ANNAS) soal Suriah dan abainya para pejabat soal Geopolitik.

Menurut Dina Sulaeman, beberapa pejabat yang digaji negara, antara lain Walikota Bandung, H. Yana Mulyana, S.E., Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, perwakilan Dansesko TNI,  Camat Lengkong, dan Kapolsek Lengkong diberitakan menghadiri peresmian “gedung dakwah ANNAS”.

Kepanjangan ANNAS adalah “Aliansi Nasional Anti Syiah”. Sebagian tokoh ANNAS punya rekam jejak hitam soal Suriah. Menurut info yang saya dapat, ANNAS ini organisasi tanpa bentuk, tidak ada SK Kemenkumham-nya. Tanah dan gedung dakwahnya atas nama siapa? Entah.

ANNAS didirikan tahun 2014, ketika Perang Suriah sedang panas-panasnya. Sebagian ustadz pendirinya punya rekam jejak menyebarluaskan narasi hoaks “Kaum Sunni di Suriah dibantai Syiah, karena itu hati-hati dengan umat Syiah di Indonesia!” (dan seiring dengan narasi ini, gerombolan pengepul donasi pun bergerak, “kumpulkan donasi terbaik anda untuk rakyat Suriah”).

Nah, buat apa sih, para ustadz terkenal itu sibuk mengimpor konflik Suriah di Indonesia? Jawabannya: untuk kepentingan politik pribadi, penggalangan dana untuk Suriah (sebagian masuk ke kas sendiri), dan untuk perekrutan jihadis di Suriah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *