Perdagangan antara Rusia dan China telah mencapai rekor tertinggi dan harus didukung oleh pengembangan lebih lanjut hubungan ekonomi. Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengatakannya pada hari Rabu (31/05).
Berbicara kepada TASS di sebuah forum bisnis di Shanghai, Siluanov menyatakan bahwa perdagangan bilateral tumbuh dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan akan melampaui target 200 miliar dolar tahun ini.
“Jika baru-baru ini angka 200 miliar dolar tampak jauh, tahun ini kami kemungkinan akan melampauinya,” kata pejabat itu.
Hubungan ekonomi telah didukung oleh keputusan bersama untuk melakukan sebagian besar transaksi dalam mata uang nasional, bukan dolar AS. Menurut data resmi, 70% kesepakatan lintas batas antara Rusia dan China sudah dilakukan dalam rubel dan yuan.
“Partisipasi investor China di pasar saham Rusia dan kemungkinan investor Rusia untuk membeli obligasi dan aset China tanpa batasan ada dalam agenda,” kata Siluanov. Ia menambahkan bahwa ini akan membutuhkan “jembatan penyimpanan” antara lembaga keuangan.
Volume perdagangan antara Rusia dan China pada Januari-Maret melonjak menjadi sekitar 52 miliar dolar, meningkat hampir 25% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selama kunjungan baru-baru ini ke China, Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin menyarankan bahwa untuk lebih meningkatkan kerja sama ekonomi, kedua negara harus fokus pada perluasan rute transportasi, termasuk lalu lintas udara, Rute Laut Utara, dan jalur melalui Kazakhstan dan Mongolia.