Purna Warta – Pemerintah Sudan, mengumumkan Khartoum pada dasarnya tidak menentang ide pembangunan pangkalan maritim Rusia, di wilayah Sudan, tapi masalah ini harus disahkan oleh Parlemen baru.
Menteri Luar Negeri Sudan, Ali Al Sadiq Ali, Selasa (5/3/2024) di Antalya, Turki, mengatakan, pemerintah Sudan, sama sekali tidak keberatan dengan pembangunan sebuah pangkalan maritim Rusia, di wilayah negara ini.
Di sela Forum Diplomatik Antalya, Menlu Sudan, menuturkan, “Kami sama sekali tidak keberatan dengan kesepakatan yang sudah dicapai pemerintahan sebelumnya, karena ini adalah sebuah komitmen bagi negara kami.”
Pada Desember 2020, sebuah kesepakatan ditandatangani pemerintahan terdahulu Sudan, dengan Rusia, terkait pembangunan sebuah pusat logistik untuk membantu kapal-kapal Angkatan Laut Rusia, di kota Port Sudan.
Duta Besar Rusia, untuk Sudan, Februari lalu mengatakan, Sudan masih belum bisa merampungkan tahap-tahap pengesahan kesepakatan pembangunan pangkalan maritim Rusia, di Laut Merah.
Menurut keterangan Menlu Sudan, setelah pemilu, Parlemen baru negara ini akan membahas kesepakatan yang sudah ditandatangani dengan Rusia, terkait pembangunan pangkalan laut.
Ali Al Sadiq Ali menegaskan, Parlemen baru harus terbentuk terlebih dahulu untuk membahas kesepakatan ini, dan ia menyarankan pemerintah Khartoum, untuk melimpahkan masalah ini kepada Parlemen terpilih.