Gerakan Muqawama Islam Palestina (Hamas) menyatakan: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sambil berbohong kepada rakyatnya dan pemerintah Amerika, ingin melancarkan pembantaian massal warga sipil di Gaza.
Baca juga: [KARIKATUR] – Rezim Zionis Sewa Google dan Sebarkan Citra Buruk UNRWA
Menurut laporan IRIB, Hamas Selasa (3/9/2024) dini hari seraya menjelaskan bahwa rezim Israel tidak mencapai tujuan apa pun di Jalur Gaza, kecuali membunuh warga sipil Palestina.
Dalam statemen Hamas dijelaskan, “Setiap keterlambatan dalam menyelesaikan perjanjian berarti membahayakan nyawa lebih banyak tawanan, sedangkan dengan tercapainya kesepakatan gencatan senjata, semua tawanan dapat segera kembali ke pelukan keluarga mereka.”
Televisi Aljazeera juga melaporkan, Benjamin Netanyahu menjadi penghalang kesepakatan pertukaran tawanan dan gencatan senjata.
Setelah sekitar 11 bulan dari perang Israel terhadap Jalur Gaza, masih terjadi konflik sengit antara militer rezim penjajah Zionis dan pejuang muqawama di berbagai wilayah Jalur Gaza.
Baca juga: [KARIKATUR] – Tanpa Bantuan Barat Ukraina Sudah Pasti Akan Berhenti Berperang dengan Rusia
Perang ini yang diumumkan Israel untuk dua tujuan, yakni memusnahkan Hamas dan membebaskan tawanan Zionis, dilancarkan pada 7 Oktober 2023, dan sampai kini Zionis belum juga berhasil meraih tujuannya dan terus melakukan pembantaian massal.
Menurut keterangan Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, sejak awal perang Gaza pada 7 Oktober 2023 hingga kini, jumlah syuhada daerah ini mencapai lebih dari 40 ribu orang, dan korban terluka mencapai lebih dari 94 ribu orang, di mana 33 persen syuhada adalah anak-anak, 8,5 persen manula dan 18,4 persen perempuan.