Arab Saudi pada hari Senin mengolok-olok perjanjian kerjasama militer dan keamanan yang ditandatangani antara pemerintah boneka yang mengklaim kekuasaan atas Yaman, dan Uni Emirat Arab (UEA) pekan lalu.
Abdullah Al Hatila, asisten pemimpin redaksi surat kabar resmi Saudi, Okaz, mengatakan dalam sebuah unggahan di media sosial bahwa perjanjian itu “sama tidak bergunanya dengan poci teh cokelat.”
Ini terjadi setelah para pemimpin Saudi berselisih dengan para pemimpin Emirat mengenai perjanjian tersebut, Abu Dhabi berusaha untuk membangun kehadirannya di Yaman jauh dari koalisi yang dipimpin Saudi, dan jauh dari kendali Riyadh.
UEA telah memanfatkan keanggotaannya dalam koalisi selama delapan tahun perang terakhir, dan menggunakannya sebagai kedok untuk menjarah kekayaan Yaman serta menduduki pantai dan pulau strategisnya.