Produsen minyak terbesar di dunia, Saudi Aramco, mengkonfirmasi kepada BBC bahwa data perusahaannya mengalami peretasan. Aramco mengklaim data yang bocor tersebut adalah data yang dimiliki oleh perusahaan kontraktor Aramco, alias pihak ketiga.
File-file yang diretas tersebut sekarang dilaporkan digunakan dalam upaya untuk melakukan pemerasan senilai 50 juta dolar ( sekitar Rp 724 miliar) terhadap perusahaan Saudi tersebut.