Arab Saudi baru-baru ini melaksanakan eksekusi massal dengan membunuh 81 tahanan dalam satu hari. Eksekusi massal kali ini adalah eksekusi massal terbesar yang pernah terjadi di kerajaan Arab paling konservatif tersebut.
Eksekusi terbaru oleh otoritas Saudi dalam satu hari ini melebihi jumlah total eksekusi yang dilakukan di kerajaan Arab tersebut sepanjang tahun 2021.
Menurut pengumuman SPA, eksekusi meliputi orang-orang yang “dihukum karena berbagai kejahatan, termasuk pembunuhan pria, wanita, dan anak-anak yang tidak bersalah.” Dikatakan juga di antara yang dieksekusi adalah tersangka anggota kelompok teroris Takfiri al-Qaeda dan Daesh, dilansir PressTV.
Selain itu, sejumlah anggota gerakan Ansarullah yang populer di Yaman termasuk di antara yang dieksekusi.
Eksekusi massal terakhir kerajaan terjadi pada awal Januari 2016, ketika otoritas Saudi mengeksekusi 47 orang, termasuk ulama terkemuka Sheikh Nimr Baqir al-Nimr, yang dengan lantang menyerukan demokrasi di kerajaan dan menganjurkan protes anti-rezim. Nimr telah ditangkap di Qatif, Provinsi Timur, pada tahun 2012.
Sejak 2015, Arab Saudi dilaporkan telah mengeksekusi lebih dari 900 tahanan. Pada tahun 2019 saja, Arab Saudi mencatat rekor jumlah eksekusi setelah otoritas Saudi mengeksekusi 184 orang, meskipun ada penurunan umum dalam jumlah eksekusi di seluruh dunia.